John Shi Sheng Zhang, penasihat seorang legislator Australia, telah mengajukan tantangan konstitusional di Mahkamah Agung Australia terkait undang-undang yang melarang campur tangan asing terselubung dalam politik dalam negeri, seraya menyebut alasan hal itu membebani kebebasan berbicara.
Zhang yang kelahiran China itu juga menantang keabsahan perintah penggeledahan yang dilakukan polisi di kediaman dan kantornya di Sydney Juni lalu sebagai bagian dari investigasi campur tangan asing, sebut dokumen pengadilan yang dikutip Associated Press hari Rabu (16/9).
Zhang adalah penasihat legislator asal New South Wales Shaoquett Moselmane, yang keanggotaannya di Partai Buruh yang beroposisi ditangguhkan setelah polisi menggeledah rumah dan kantor Moselmane dan Zhang pada bulan Juni.
Penggerebekan itu merupakan penyelidikan pertama polisi yang mendapat perhatian masyarakat sejak UU campur tangan asing diberlakukan pada tahun 2018 dan pemerintah meningkatkan pendanaan bagi badan-badan keamanan akhir tahun lalu untuk memperkuat mereka.
Undang-undang itu membuat marah China dan memicu ketegangan yang meningkat antara kedua negara.
Dalam dokumen pengadilan yang diajukan Agustus lalu, Zhang menyatakan ia dituduh bertindak bersama orang-orang lain mewakili “aparat negara dan partai China” dalam “suatu grup obrolan di media sosial pribadi dan forum lainnya” dengan Moselmane untuk “memajukan kepentingan dan tujuan kebijakan dari lembaga asing, pemerintah China.”
Zhang, warga negara Australia berusia 62 tahun yang berimigrasi dari China pada tahun 1989, juga dituduh “memberikan dukungan dan dorongan” kepada Moselmane untuk “membela kepentingan-kepentingan negara China.”
Zhang dan beberapa orang lain juga dituduh “menyembunyikan atau tidak mengungkapkan” kepada Moselmane bahwa mereka bekerja dengan negara China dan aparat Partai Komunis.
Kasus ini kemungkinan besar akan dijadwalkan untuk sidang pendahuluan dalam beberapa pekan mendatang. [uh/ab]