Pada 2013, hampir 100.000 program yang membahayakan alat-alat seluler dideteksi oleh Kaspersky Lab.
Jumlah perangkat lunak berbahaya yang menyasar alat-alat seluler telah melonjak, menurut perusahaan keamanan Kaspersky Lab.
Kaspersky mengatakan bahwa pada 2013 "hampir 100.000 program yang berbahaya untuk alat-alat seluler telah dideteksi." Jumlah itu dua kali dari jumlah yang terdeteksi tahun lalu, menurut perusahaan tersebut.
Pada 1 Januari 2014, Kaspersky Lab mengatakan telah mengumpulkan 143.211 sampel perangkat seluler yang berbahaya.
Rolf von Roessing, mantan wakil presiden Asosiasi Audit dan Kontrol Sistem Informasi (ISACA), mengatakan pada profesional-profesional keamanan pada konferensi manajemen informasi dan risiko di London bahwa "gelombang tinggi" ancaman telah muncul terhadap alat-alat seluler.
Para pengguna Android terutama lebih rentan, dengan lebih dari 91 persen perangkat lunak yang berbahaya yang terdeteksi menargetkan sistem operasi seluler yang populer tersebut, menurut Kaspersky.
“Android saat ini merupakan target yang lebih mudah dibandingkan iOS, namun serangan-serangan juga terjadi pada alat-alat seluler produksi Apple dan ketika dilanggar, biasanya cukup serius," ujar von Roessing.
Russia mengalami serangan terbanyak di dunia, dengan 40 persen, disusul India dengan 8 persen serta Vietnam dan Ukraina, masing-masing 4 persen.
"Penemuan-penemuan Kaspersky konsisten dengan jumlah-jumlah yang dilaporkan oleh perusahaan keamanan lainnya dalam laporan ancaman tahunan," ujar Christopher Burgess, CEO dari Prevendra, sebuah perusahaan keamanan, privasi dan intelijen.
"Jika Anda menggunakan alat seluler, terus perbarui sistem operasi Anda, hanya unduh aplikasi dari sumber-sumber terpercaya dan miliki perangkat keamanan untuk melindungi isi alat seluler Anda."
Kaspersky mengatakan sebagian besar dari perangkat seluler yang berbahaya dibuat dengan tujuan mencuri uang, mayoritas dengan cara mencuri informasi kartu bank atau mengambil uang dari rekening bank.
"Saat ini, mayoritas dari kuda Troya perbankan menyerang pengguna di Rusia dan negara-negara persemakmuran," ujar Victor Chebyshev, analis virus dari Kaspersky.
"Namun karena tujuannya untuk mengambil uang di bank, aktivitas kuda Troya seluler ini diperkirakan meningkat di negara-negara lain pada 2014."
Kaspersky mengatakan bahwa pada 2013 "hampir 100.000 program yang berbahaya untuk alat-alat seluler telah dideteksi." Jumlah itu dua kali dari jumlah yang terdeteksi tahun lalu, menurut perusahaan tersebut.
Pada 1 Januari 2014, Kaspersky Lab mengatakan telah mengumpulkan 143.211 sampel perangkat seluler yang berbahaya.
Rolf von Roessing, mantan wakil presiden Asosiasi Audit dan Kontrol Sistem Informasi (ISACA), mengatakan pada profesional-profesional keamanan pada konferensi manajemen informasi dan risiko di London bahwa "gelombang tinggi" ancaman telah muncul terhadap alat-alat seluler.
Para pengguna Android terutama lebih rentan, dengan lebih dari 91 persen perangkat lunak yang berbahaya yang terdeteksi menargetkan sistem operasi seluler yang populer tersebut, menurut Kaspersky.
“Android saat ini merupakan target yang lebih mudah dibandingkan iOS, namun serangan-serangan juga terjadi pada alat-alat seluler produksi Apple dan ketika dilanggar, biasanya cukup serius," ujar von Roessing.
Russia mengalami serangan terbanyak di dunia, dengan 40 persen, disusul India dengan 8 persen serta Vietnam dan Ukraina, masing-masing 4 persen.
"Penemuan-penemuan Kaspersky konsisten dengan jumlah-jumlah yang dilaporkan oleh perusahaan keamanan lainnya dalam laporan ancaman tahunan," ujar Christopher Burgess, CEO dari Prevendra, sebuah perusahaan keamanan, privasi dan intelijen.
"Jika Anda menggunakan alat seluler, terus perbarui sistem operasi Anda, hanya unduh aplikasi dari sumber-sumber terpercaya dan miliki perangkat keamanan untuk melindungi isi alat seluler Anda."
Kaspersky mengatakan sebagian besar dari perangkat seluler yang berbahaya dibuat dengan tujuan mencuri uang, mayoritas dengan cara mencuri informasi kartu bank atau mengambil uang dari rekening bank.
"Saat ini, mayoritas dari kuda Troya perbankan menyerang pengguna di Rusia dan negara-negara persemakmuran," ujar Victor Chebyshev, analis virus dari Kaspersky.
"Namun karena tujuannya untuk mengambil uang di bank, aktivitas kuda Troya seluler ini diperkirakan meningkat di negara-negara lain pada 2014."