Penduduk di daerah Timbuktu utara, Mali menentang golongan Islamis yang berusaha memberlakukan undang-undang Islam di wilayah itu.
Para saksi di kota Goundam mengatakan unjuk rasa terjadi setelah kelompok Islamis dari kelompok militan Ansar Dine memukuli seorang wanita karena tidak menggunakan kerudung, hari Jumat (14/7). Mereka mengatakan, bayi yang digendong perempuan tersebut cedera dalam serangan itu.
Para saksi mengatakan kepada VOA para demonstran mengelilingi sebuah masjid lokal untuk mencegah orang-orang militan bersembahyang Jumat.
Mereka mengatakan, para anggota kelompok militan melepaskan tembakan ke udara dalam demonstrasi itu dalam usaha membubarkan massa. Seorang penduduk mengatakan kepada VOA keadaan lebih tenang tetapi tegang pada Jumat malam.
Goundam terletak di daerah yang diduduki oleh kelompok separatis Tuareg dan militan Islam pada akhir bulan Maret, yang sekarang telah dikuasai sepenuhnya oleh kelompok-kelompok Islam, termasuk Ansar Dine.
Ansar Dine menyatakan ingin memberlakukan undang-undang Islam yang keras di seluruh Mali. Dalam beberapa pekan belakangan ini, kelompok tersebut telah menghancurkan tempat-tempat suci Muslim kuno di Timbuktu.
Para saksi mengatakan kepada VOA para demonstran mengelilingi sebuah masjid lokal untuk mencegah orang-orang militan bersembahyang Jumat.
Mereka mengatakan, para anggota kelompok militan melepaskan tembakan ke udara dalam demonstrasi itu dalam usaha membubarkan massa. Seorang penduduk mengatakan kepada VOA keadaan lebih tenang tetapi tegang pada Jumat malam.
Goundam terletak di daerah yang diduduki oleh kelompok separatis Tuareg dan militan Islam pada akhir bulan Maret, yang sekarang telah dikuasai sepenuhnya oleh kelompok-kelompok Islam, termasuk Ansar Dine.
Ansar Dine menyatakan ingin memberlakukan undang-undang Islam yang keras di seluruh Mali. Dalam beberapa pekan belakangan ini, kelompok tersebut telah menghancurkan tempat-tempat suci Muslim kuno di Timbuktu.