Sejumlah warga di kawasan permukiman Mosul yang dihantam serangan udara Amerika pada Maret lalu membantah temuan-temuan dari tim penyelidik koalisi mengenai serangan tersebut.
Mereka mengklaim tidak ada anggota ISIS di rumah yang dihantam bom Amerika dan bahwa militan ISIS tidak menempatkan bahan peledak di rumah tersebut.
Pentagon telah melansir temuan-temuan investigasi mengenai serangan udara 17 Maret yang disebut menarget dua penembak jitu ISIS di bangunan tersebut, yang kemudian menimbulkan serangkaian ledakan yang menewaskan 105 warga sipil.
Ahmed Abdul Karim dan penduduk lainnya yang diwawancara Associated Press hari Jumat (26/5) menyatakan hanya warga sipil yang berada dalam rumah tersebut ketika serangan itu terjadi.
Serangan bom itu merupakan yang terbesar dalam hal kematian warga sipil yang dikukuhkan oleh koalisi dalam serangan hampir tiga tahun terhadap ISIS. [uh/lt]