Penduduk Okinawa Tuntut Penutupan Pangkalan Militer AS

Demonstran anti kehadiran pangkalan militer AS di Okinawa, Jepang, Minggu, 19 Juni 2016.

Pemrotes dalam demonstrasi hari Minggu (19/6) itu menghendaki pembatalan rencana pemindahan pangkalan Amerika dari satu bagian pulau itu ke bagian lain.

Puluhan ribu demonstran telah berkumpul di pulau Okinawa, Jepang, menuntut agar militer Amerika menutup pangkalannya di sana setelah rentetan insiden yang melibatkan anggota tentara Amerika dan menjadi kepala-kepala berita dalam beberapa bulan ini.

Pemrotes dalam demonstrasi hari Minggu (19/6) itu menghendaki pembatalan rencana pemindahan pangkalan Amerika dari satu bagian pulau itu ke bagian lain.

Ketidak-puasan dengan pangkalan militer Amerika di pulau itu telah bergejolak selama beberapa tahun.

Angkatan Laut Amerika mengatakan sebelumnya bulan ini pihaknya telah melarang anggotanya di Jepang minum alkohol dan membatasi kegiatan di luar pangkalan setelah seorang tentara laut Amerika di Okinawa ditangkap atas kecurigaan mabuk ketika menyetir mobil. Sersan Aimee Mejia ditangkap setelah kabarnya ia menyetir mobilnya di jalur yang salah di jalan ekspress dan menabrak dua kendaraan, yang mengakibatkan dua orang luka ringan.

Setelah insiden menyetir mobil dalam keadaan mabuk itu, tentara laut Amerika di seluruh negara itu dilarang minum alkohol selama waktu yang tidak tentu.

Angkatan Laut Amerika sudah memberlakukan larangan keluar-rumah tengah malam bagi tentara laut dan melarang minum di luar pangkalan setelah seorang mantan marinir Amerika yang bekerja di sebuah pangkalan militer Amerika di Jepang ditangkap bulan lalu karena kabarnya terlibat dalam hilangnya seorang perempuan Jepang yang diyakini polisi diperkosa dan dibunuh.

Rencana semula untuk memindahkan pangkalan Amerika dibuat tahun 1996 ketika kedua negara sepakat menutup pangkalan udara Futenma yang terletak di daerah kediaman kota setelah perkosaan seorang anak perempuan Jepang yang berusia 12 tahun oleh 3 tentara Amerika. Ini menimbulkan demonstrasi massal, dan pemindahan ditangguhkan setelah penghuni dekat lokasi baru yang berpenduduk jarang itu memrotesnya karena bila pangkalan militer dipindahkan di lokasi itu mungkin akan menyebabkan kebisingan, polusi dan kejahatan.

Popularitas Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe telah menurun di daerah itu sebagian karena ia mendukung rencana pemindahan pangkalan tersebut dan bukannya menarik semua tentara Amerika dari Okinawa, sebagaimana dituntut oleh gubernur pulau itu.

Okinawa adalah tempat sebagian pertempuran paling berdarah antara Amerika dan Jepang dalam Perang Dunia Kedua dan ini disusul dengan pendudukan Amerika selama 27-tahun di pulau tersebut. [gp]