Para pemain penting dalam sidang pemakzulan Presiden AS Donald Trump dan tim pembelanya hari Minggu (19/1) berdebat tajam tentang apakah usaha Trump dalam mendesak presiden Ukraina untuk melancarkan penyelidikan yang akan menguntungkannya secara politik bisa dianggap sebagai pelanggaran hukum untuk menurunkannya dari jabatan.
Sidang pemakzulan Trump resminya telah dimulai minggu lalu, dengan penunjukan tim jaksa oleh kelompok Demokrat dan akan dimulai dengan mendengarkan argumen pembukaan hari Selasa. Tapi pihak-pihak yang akan membahas nasib presiden Trump hari Minggu terlibat perang kata-kata lewat acara radio dan televisi. Perdebatan itu memberi petunjuk pada publik Amerika tentang apa yang akan mereka lihat dan dengar dalam sidang-sidang Senat.
BACA JUGA: Senat AS Mulai Langsungkan Pengadilan Pemakzulan TrumpPengacara Alan Dershowitz, salah seorang tim pengacara Trump mengatakan kepada jaringan televisi CNN bahwa “kalaupun fakta-fakta yang diajukan pihak Demokrat betul, hal itu tidak cukup untuk menyatakan Trump bersalah dan menurunkannya dari jabatan.”
Ke-100 orang Senator itu juga akan memutuskan apakah Trump melakukan “kejahatan besar dan kecil”, seperti yang disebutkan dalam UUD Amerika sehingga ia bisa diturunkan dari jabatan. Senat yang dikuasai partai Republik tampaknya tidak akan menyatakan Trump bersalah, karena dibutuhkan dua pertiga suara Senat untuk itu.
Trump, bulan Juli tahun lalu minta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk mulai mengadakan penyelidikan atas salah seorang saingan utamanya dalam pilpres tahun ini, mantan wakil presiden Joe Biden, yang putranya pernah bekerja pada sebuah perusahaan gas alam Ukraina.
Permintaan Trump itu disampaikan dalam pembicaraan telpon dengan Zelensky, sementara Trump menahan bantuan militer berjumlah 391 juta dollar bagi Ukraina, yang sangat diperlukan untuk melawan kelompok separatis pro-Rusia di Ukraina Timur. (ii/jm)