Para peneliti di Amerika Serikat mengatakan mereka telah menemukan cara baru yang sederhana untuk mencegah peningkatan pembekuan methan hidrat yang dapat menyumbat pipa sumur minyak dan gas di dalam laut.
Methan hidrat dapat membeku ketika bersentuhan dengan air dingin karena tekanan yang sangat tinggi yang ada di samudera-dalam atau di bawah dasar laut. Hidrat yang beku dapat terbentuk di dalam tembok sumur minyak atau gas dan membatasi atau menyumbat arus melalui pipa.
Para ilmuwan di Massachusetts Institute of Technology, MIT, mengatakan metode baru mereka menutup kulit luar pipa dengan lapisan pasif yang dirancang untuk mencegah hidrat beku melekat pada pipa itu.
Temuan mereka menunjukkan lapisan yang mereka kembangkan pada kulit pipa tersebut dapat mengurangi kemampuan hidrat melekat hingga hanya seperempat dari daya lekatnya pada permukaan yang tidak dilapisi.
Para peneliti MIT tadi mengatakan methode mereka jauh lebih sederhana, dan murah dibanding 200 juta dolar yang sekarang dibelanjakan oleh perindustrian minyak dan gas setiap tahun untuk bahan kimia dan sistem pemanasan yang mahal untuk mencegah bertambahnya es pada tembok sumur.
Penulis hasil penelitian itu mengatakan permintaan energi dunia yang meningkat dengan cepat membuat sumur laut-dalam menjadi sumber penting minyak dan gas, dan jaminan kelancaran arus sangat penting untuk membuat produksi laut-dalam dapat diandalkan.
Es methan hidrat sangat menghambat usaha awal untuk memasang sumbat pada sumber tumpahan minyak di Teluk Meksiko tahun 2010. Para ilmuwan MIT mengatakan usaha awal untuk dengan cepat membendung arus minyak dari sumur laut-dalam yang pecah itu, dengan cepat gagal karena kubah yang dipasang pada pipa yang patah hampir dengan segera tersumbat dengan hidrat yang beku.
Laporan mengenai penelitian MIT yang baru itu dimuat dalam jurnal “Physical Chemistry Chemical Physics.”
Para ilmuwan di Massachusetts Institute of Technology, MIT, mengatakan metode baru mereka menutup kulit luar pipa dengan lapisan pasif yang dirancang untuk mencegah hidrat beku melekat pada pipa itu.
Temuan mereka menunjukkan lapisan yang mereka kembangkan pada kulit pipa tersebut dapat mengurangi kemampuan hidrat melekat hingga hanya seperempat dari daya lekatnya pada permukaan yang tidak dilapisi.
Para peneliti MIT tadi mengatakan methode mereka jauh lebih sederhana, dan murah dibanding 200 juta dolar yang sekarang dibelanjakan oleh perindustrian minyak dan gas setiap tahun untuk bahan kimia dan sistem pemanasan yang mahal untuk mencegah bertambahnya es pada tembok sumur.
Penulis hasil penelitian itu mengatakan permintaan energi dunia yang meningkat dengan cepat membuat sumur laut-dalam menjadi sumber penting minyak dan gas, dan jaminan kelancaran arus sangat penting untuk membuat produksi laut-dalam dapat diandalkan.
Es methan hidrat sangat menghambat usaha awal untuk memasang sumbat pada sumber tumpahan minyak di Teluk Meksiko tahun 2010. Para ilmuwan MIT mengatakan usaha awal untuk dengan cepat membendung arus minyak dari sumur laut-dalam yang pecah itu, dengan cepat gagal karena kubah yang dipasang pada pipa yang patah hampir dengan segera tersumbat dengan hidrat yang beku.
Laporan mengenai penelitian MIT yang baru itu dimuat dalam jurnal “Physical Chemistry Chemical Physics.”