Sebanyak 19 orang, termasuk dua anak-anak, terluka pada insiden penembakan pada perayaan Hari Ibu di New Orleans.
Sembilan belas orang, termasuk diantaranya dua anak-anak terkena tembakan di New Orleans, Minggu (12/5) ketika serangkaian tembakan terjadi di parade Hari Ibu, dan polisi setempat mengatakan mereka mencari tiga tersangka.
Sepuluh pria, tujuh perempuan, seorang anak perempuan dan seorang anak laki-laki, keduanya berumur 10 tahun, terkena tembakan liar, menurut juru bicara polisi Garry Flot. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Dua korban sedang menjalani operasi, ujar Flot dalam pernyataan tertulis. Dua anak-anak terserempet peluru dan dalam kondisi baik, ujarnya. Tidak jelas apakah para korban sedang ikut parade atau penonton.
Petugas medis membawa 11 orang ke rumah sakit umum Interim LSU di New Orleans, menurut juru bicara rumah sakit Marvin McGraw.
Superintenden polisi Ronal Serpas mengatakan para petugas melihat tiga tersangka kabur, salah satunya berumur antara 18 dan 22 tahun.
“Sepertinya dua atau tiga orang ini, dengan alasan tidak diketahui, mulai menembaki ke arah, atau di dalam kerumunan, ujar Serpas, menambahkan bahwa insiden itu terjadi dalam hanya hitungan detik.
Walikota Mitch Landrieu menyebut penembakan itu bagian dari “kekerasan yang tak tergoyahkan di jalanan New Orleans.
“Ini budaya kekerasan yang telah melingkupi kota dalam waktu yang lama,” ujar Landrieu dalam konferensi pers di luar University Hospital, tempat tiga korban dirawat untuk luka yang serius.
Sebanyak 400an orang ikut dalam prosesi yang merupakan tradisi New Orleans. Penembakan pada parade dan perayaan di kompleks perumahan menjadi lebih umum pada tahun-tahun terakhir seiring kesulitan kota mengatasi kejahatan di jalan.
Pada awal tahun ini, empat orang ditembak menyusul perseteruan sebelum perayaan Mardi Gras. Para korban bertahan hidup, sementara beberapa tersangka akhirnya ditangkap. (AP/Reuters)
Sepuluh pria, tujuh perempuan, seorang anak perempuan dan seorang anak laki-laki, keduanya berumur 10 tahun, terkena tembakan liar, menurut juru bicara polisi Garry Flot. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Dua korban sedang menjalani operasi, ujar Flot dalam pernyataan tertulis. Dua anak-anak terserempet peluru dan dalam kondisi baik, ujarnya. Tidak jelas apakah para korban sedang ikut parade atau penonton.
Petugas medis membawa 11 orang ke rumah sakit umum Interim LSU di New Orleans, menurut juru bicara rumah sakit Marvin McGraw.
Superintenden polisi Ronal Serpas mengatakan para petugas melihat tiga tersangka kabur, salah satunya berumur antara 18 dan 22 tahun.
“Sepertinya dua atau tiga orang ini, dengan alasan tidak diketahui, mulai menembaki ke arah, atau di dalam kerumunan, ujar Serpas, menambahkan bahwa insiden itu terjadi dalam hanya hitungan detik.
Walikota Mitch Landrieu menyebut penembakan itu bagian dari “kekerasan yang tak tergoyahkan di jalanan New Orleans.
“Ini budaya kekerasan yang telah melingkupi kota dalam waktu yang lama,” ujar Landrieu dalam konferensi pers di luar University Hospital, tempat tiga korban dirawat untuk luka yang serius.
Sebanyak 400an orang ikut dalam prosesi yang merupakan tradisi New Orleans. Penembakan pada parade dan perayaan di kompleks perumahan menjadi lebih umum pada tahun-tahun terakhir seiring kesulitan kota mengatasi kejahatan di jalan.
Pada awal tahun ini, empat orang ditembak menyusul perseteruan sebelum perayaan Mardi Gras. Para korban bertahan hidup, sementara beberapa tersangka akhirnya ditangkap. (AP/Reuters)