Sedikitnya 26 orang, termasuk anak-anak, tewas dalam penembakan di sebuah sekolah dasar negara bagian Connecticut, Amerika, Jum'at (14/12).
Seorang pria menembakkan senjatanya pada Jumat (14/12) di dalam dua ruangan kelas sebuah sekolah dasar di negara bagian Connecticut, menewaskan paling tidak 26 orang, termasuk 20 anak-anak. Para siswa bersembunyi di pojokan dan lemari dengan bergetar ketakutan saat bunyi tembakan bergema di seluruh gedung Sekolah Dasar Sandy Hook di Newtown.
Pembunuh berusia 20 tahun itu membawa dua senjata tangan dan kemudian bunuh diri di sekolah tersebut.
Polisi dan kendaraan darurat lain berada di lokasi kejadian dan tayangan televisi menunjukkan anak-anak segera diminta keluar dari sekolah. Para orangtua bergegas mencari anak-anaknya di Sekolah Dasar Sandy Hook di Newtown, sebuah daerah kaya berpenduduk 27.000 orang, sekitar 90 kilometer dari New York City.
Tersangka dalam penembakan itu adalah Adam Lanza, 20, anak seorang guru di sekolah tersebut. Sang ibu, Nancy Lanza, diperkirakan termasuk dalam korban yang tewas.
Abang tersangka, Ryan, 24, dari Hoboken, New Jersey, sedang diinterogasi oleh polisi, menurut sumber kantor berita AP. Ryan mengatakan pada pihak berwenang bahwa adiknya diyakini menderita sakit mental dan “agak autis”.
Presiden Amerika Barack Obama mengatakan ia dan semua orang tua di seluruh pelosok Amerika turut merasakan duka cita yang mendalam atas penembakan massal tersebut dan menyebut penembakan itu kejahatan yang mengerikan.
Presiden Obama, terlihat mengusap air matanya saat berbicara di Gedung Putih, dan sangat sedih saat mengatakan sebagian besar korban penembakan tersebut adalah anak-anak.
Menurut Obama, telah terlalu banyak tragedi demikian dalam beberapa tahun ini di Amerika dan mengimbau agar seluruh warga harus bersatu dan mengambil tindakan yang bermakna untuk mencegah terjadinya insiden semacam itu lagi.
Dalam sebuah pernyataan, Presiden Obama memerintahkan pengibaran bendera-setengah tiang di Gedung Putih dan gedung-gedung pemerintah lainnya hingga hari Selasa (18/12). Gubernur Dannel Malloy menyebut penembakan tersebut merupakan sebuah tragedi yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.
Serangan tersebut merupakan penembakan di sekolah paling mematikan kedua setelah pembantaian di Virginia Tech yang menewaskan 33 orang pada 2007.
Pembunuh berusia 20 tahun itu membawa dua senjata tangan dan kemudian bunuh diri di sekolah tersebut.
Polisi dan kendaraan darurat lain berada di lokasi kejadian dan tayangan televisi menunjukkan anak-anak segera diminta keluar dari sekolah. Para orangtua bergegas mencari anak-anaknya di Sekolah Dasar Sandy Hook di Newtown, sebuah daerah kaya berpenduduk 27.000 orang, sekitar 90 kilometer dari New York City.
Abang tersangka, Ryan, 24, dari Hoboken, New Jersey, sedang diinterogasi oleh polisi, menurut sumber kantor berita AP. Ryan mengatakan pada pihak berwenang bahwa adiknya diyakini menderita sakit mental dan “agak autis”.
Presiden Amerika Barack Obama mengatakan ia dan semua orang tua di seluruh pelosok Amerika turut merasakan duka cita yang mendalam atas penembakan massal tersebut dan menyebut penembakan itu kejahatan yang mengerikan.
Presiden Obama, terlihat mengusap air matanya saat berbicara di Gedung Putih, dan sangat sedih saat mengatakan sebagian besar korban penembakan tersebut adalah anak-anak.
Menurut Obama, telah terlalu banyak tragedi demikian dalam beberapa tahun ini di Amerika dan mengimbau agar seluruh warga harus bersatu dan mengambil tindakan yang bermakna untuk mencegah terjadinya insiden semacam itu lagi.
Dalam sebuah pernyataan, Presiden Obama memerintahkan pengibaran bendera-setengah tiang di Gedung Putih dan gedung-gedung pemerintah lainnya hingga hari Selasa (18/12). Gubernur Dannel Malloy menyebut penembakan tersebut merupakan sebuah tragedi yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.
Serangan tersebut merupakan penembakan di sekolah paling mematikan kedua setelah pembantaian di Virginia Tech yang menewaskan 33 orang pada 2007.