Pemerintah Suriah, Kamis pagi (5/10) menembaki sebuah desa di bagian barat laut negara yang dikuasai pemberontak itu, menewaskan sedikitnya lima warga sipil, kata para aktivis dan pekerja darurat.
Penembakan yang terjadi di tengah meningkatnya serangan di daerah kantong yang dikuasai pemberontak dalam beberapa hari terakhir tersebut, menghantam sebuah rumah keluarga di pinggiran desa Kafr Nouran di provinsi Aleppo, Suriah Barat, kata Helm Putih, organisasi pertahanan sipil di Suriah Barat Laut yang dikuasai oposisi.
Korban tewas termasuk seorang perempuan lanjut usia beserta tiga putri dan putranya, kata kelompok pemantau perang oposisi yang berbasis di Inggris, Syrian Observatory for Human Rights. Sembilan anggota keluarga lainnya terluka, katanya.
Baik Suriah maupun sekutu militer utamanya, Rusia, tidak mengomentari penembakan tersebut, namun Damaskus mengatakan serangan di provinsi barat laut tersebut menarget kelompok-kelompok pemberontak bersenjata. Surat kabar propemerintah Suriah Al-Watan mengatakan militer Suriah menarget kelompok militan yang terkait dengan al-Qaeda, Hayat Tahrir al Sham (HTS), sebagai tanggapan atas penembakan terhadap posisi pasukan pemerintah di Idlib di bagian selatan.
Helm Putih mengatakan serangan pemerintah Suriah telah meningkat dalam seminggu terakhir, termasuk penembakan di kota Sarmeen pada hari Selasa yang menghantam sebuah sekolah dan masjid, menewaskan sedikitnya enam orang. Para petugas pertolongan pertama juga mengatakan bahwa penembakan menghantam sebuah rumah dan lahan pertanian di Binnish dekat kota Idlib, namun tidak menyebutkan adanya korban jiwa.
Suriah Barat Laut sebagian besar dikuasai oleh HTS, serta pasukan yang didukung Turki.
Mayoritas dari sekitar 4,1 juta orang yang tinggal di daerah kantong tersebut hidup dalam kemiskinan, sebagian besar bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup. Banyak dari mereka adalah pengungsi internal Suriah. [ab/uh]