Sedikitnya enam orang tewas dan 24 lainnya terluka dalam penembakan di parade Hari Kemerdekaan AS di kota Highland Park di pinggiran Chicago. Polisi masih mencari pelaku yang diduga menembaki pengunjung festival dari bagian atap suatu bangunan, kata polisi hari Senin (4/7).
Komandan Polisi Highland Park Chris O’Neill, komandan insiden di tempat kejadian, mendesak orang-orang untuk berlindung di dalam ruangan selama pihak berwenang mencari pelaku, yang digambarkan sebagai seorang pria kulit putih yang mengenakan kaus berwarna putih atau biru.
Juru Bicara Satuan Tugas Kejahatan Utama Lake County Christopher Covelli mengatakan dalam konferensi pers bahwa pelaku tampaknya melepaskan tembakan ke para pengunjung parade dari atas gedung dengan menggunakan senapan yang ditemukan di tempat kejadian. Ia tidak tahu gedung mana yang digunakan pelaku.
Covelli mengatakan polisi meyakini hanya ada satu penembak dan memperingatkan bahwa pelaku masih dianggap bersenjata dan berbahaya. Polisi belum mengungkap rincian mengenai korban tewas maupun luka.
“Kepolisian Negara Bagian Illinois saat ini sedang membantu Departemen Kepolisian Highland Park menangani situasi penembakan aktif yang terjadi di Parade Highland Park,” cuit akun Twitter Kepolisian Illinois.
Kantor Shetiff Lake County, yang bertanggung jawab atas keamanan di wilayah yang mencakup Highland Park, kota di dekat Chicago tempat terjadinya penembakan, juga mengatakan bahwa pihaknya tengah membantu mengatasi “sebuah penembakan di wilayah rute parade Hari Kemerdekaan.”
Kantor sheriff itu tidak mengatakan apakah parade sudah sampai ke titik penembakan ketika peristiwa terjadi, namun surat kabar Chicago Sun-Times melaporkan bahwa penembakan itu terjadi sekitar 10 menit setelah parade dimulai pada pukul 10 pagi waktu setempat.
BACA JUGA: New York Mungkin Larang Senjata Api di Banyak TempatHighland Park mengumumkan bahwa seluruh agenda perayaan Hari Kemerdekaan lantas dibatalkan. Pihak otoritas tidak mengatakan berapa orang yang tertembak, namun media setempat melaporkan terdapat sembilan korban.
Beberapa saksi mata menyatakan mereka mendengar bunyi tembakan. Mereka mengaku meliat beberapa tubuh yang berlumuran darah ditutupi selimut.
Ratusan pengunjung parade – beberapa di antaranya tampak berlumur darah – meninggalkan rute parade, kursi-kursi, kereta bayi dan selimut di lokasi.
Salah seorang jurnalis Sun-Times melihat selimut-selimut diletakkan menutupi tiga tubuh yang berlumuran darah.
Anggota DPR Brad Schneider, yang menghadiri perayaan itu, mengatakan melalui Twitter bahwa “seorang penembak menyerang Highland Park ketika berlangsung parade Hari Kemerdekaan.”
“Mendengar kabar hilangnya nyawa dan beberapa lainnya yang terluka. Belasungkawa saya bagi keluarga dan orang-orang terkasih; doa saya untuk yang terluka dan warga saya,” tulisnya, sambil menambahkan: “Cukup sudah!”
BACA JUGA: Kongres AS Kirim RUU Kepemilikan Senpi pada Presiden BidenSenjata api diperkirakan menyebabkan 40.000 kematian setiap tahun di AS, termasuk dalam kasus bunuh diri, menurut situs Gun Violence Archive.
Perdebatan mengenai pengendalian senjata api – isu yang sangat memecah belah negara itu – kembali mengemuka setelah terjadinya dua penembakan massal Mei lalu, yang menewaskan 10 orang kulit hitam pelanggan pasar swalayan di New York dan 21 orang, sebagian besar di antaranya anak-anak, di sebuah sekolah dasar di Texas.
Setelah rentetan penembakan massal itu, Kongres mengesahkan undang-undang yang pertama kalinya mereformasi pengendalian senjata api di Amerika setelah puluhan tahun. Presiden AS Joe Biden menandatangani UU itu akhir Juni, mengatakan bahwa meskipun legislasi itu tidak memenuhi seluruh hal yang dibutuhkan, UU itu akan tetap menyelamatkan jiwa. [rd/jm]
Informasi dalam laporan ini berasal dari AFP dan Associated Press.