Insiden penembakan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat (AS) dan bakal calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, dalam kampanye di Butler, Pennsylvania, Sabtu (13/7), menuai kecaman dari berbagai pihak di dalam dan luar negeri AS.
Para politisi baik dari Partai Republik maupun Partai Demokrat mengutuk penembakan itu dengan mengatakan tidak ada tempat untuk kekerasan politik di AS. Mereka juga tak lepas mendoakan keselamatan Trump.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS, Mike Johnson, yang juga politisi Partai Republik mengatakan dia sudah menerima pengarahan dari petugas penegak keamanan dan terus memonitor perkembangan.
“Tindakan kekerasan politik yang mengerikan pada kampanye damai ini tidak memiliki tempat di negara ini dan harus dikutuk dengan suara bulat dan tegas,” ujar Johnson dalam pernyataannya seraya mendoakan keselamatan Presiden Trump dan para peserta kampanye.
BACA JUGA: Trump 'Aman' Meski Cedera Usai Penembakan di KampanyeKetua fraksi mayoritas di Senat AS, Chuck Schumer, mengatakan terkejut dengan insiden yang menimpa Trump dan bersyukur mantan presiden itu selamat.
“Tidak ada tempat untuk kekerasan politik di negara kita,” kata Schumer, politisi Partai Demokrat itu, dalam pernyataannya.
Trump sedang memamerkan grafik jumlah penyeberangan migran di perbatasan dalam kampanye terakhirnya sebelum Konvensi Nasional Partai Republik dibuka pada Senin (15/7), ketika suara letusan senjata mulai terdengar di antara kerumunan.
Sejumlah petugas dari dinas keamanan (Secret Service) segera melindungi Trump dengan merunduk di balik podium dan kemudian mengevakuasinya dari panggung. Dari cuplikan video dan foto-foto, tampak darah mengucur dari bagian kanan kepalanya.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Secret Service mengatakan tersangka pelaku penembakan melepaskan tembakan dari tempat yang tinggi di luar lokasi kampanye, ke arah panggung kampanye. Secret service menembak tewas tersangka. Ia menambahkan seorang peserta kampanye tewas, dan dua lainnya luka parah.
Namun, sejauh ini belum banyak informasi mengenai penembakan tersebut.
Salah satu kandidat utama untuk mendampingi Trump sebagai calon wakil presiden, Senator Marco Rubio, mengirim foto hasil jepretan kantor berita Associated Press ke X beserta pernyataan “Tuhan melindungi Presiden Trump.”
Senator dari Partai Republik, Ted Cruz, juga mengirim foto yang sama ke X dan pernyataan "Luar biasa. Tuhan memberkati Presiden Trump.”
BACA JUGA: Penembakan Trump: Upaya Pembunuhan Pertama Capres AS Sejak 1981Pemerintahan Biden Kutuk Penembakan
Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris mengatakan dalam pernyataan terpisah mengatakan mereka sudah menerima pengarahan mengenai insiden penembakan itu.
Biden, Harris, dan sejumlah pejabat Pemerintah AS juga turut mengecam penembakan itu.
“(Insiden) ini mengerikan. Ini lah salah satu alasan kita harus menyatukan negara ini. Kita tidak bisa membiarkan hal ini terjadi. Kita tidak bisa seperti ini. Kita tidak bisa membenarkan hal ini,” kata Biden dalam pidato yang disiarkan secara nasional melalui televisi.
Pada Sabtu (13/7) petang waktu setempat, Biden berbicara dengan Trump dan juga dengan Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro serta Wali Kota Butler Bob Dandoy. Biden akan menerima informasi terbaru dari para pejabat keamanan dalam negeri dan penegak hukum pada Minggu (14/7).
Dalam pernyataan terpisah, Wakil Presiden Kamala Harris mengatakan dia dan suaminya, Doug, bersyukur bahwa Trump tidak mengalami cedera yang serius. Harris juga mendoakan Trump, keluarganya, dan mereka yang juga mengalami cedera serta terdampak insiden yang disebut Harris sebagai “penembakan yang tidak masuk akal.”
“Kekerasan seperti itu tidak ada tempat di negara kita. Kita semua harus mengecam tindakan menjijikkan ini dan melakukan tugas kita untuk memastikan bahwa tindakan ini tidak menyebabkan lebih banyak kekerasan,” ujar Harris sambil berterima kasih kepada pihak berwenang atas tindakan yang cepat.
Menteri Pertahanan AS Lloyd J. Austin juga turut mengecam penembakan itu.
“Seluruh Departemen Pertahanan mengutuk kekerasan ini, yang sama sekali tidak memiliki tempat dalam demokrasi kita. Ini bukanlah cara kita menyelesaikan perbedaan-perbedaan yang ada di Amerika—dan hal ini tidak boleh terjadi,” kata Austin seraya mengaku lega bahwa Trump dilaporkan selamat.
Kecaman juga datang dari mantan Presiden AS Barack Obama
“Tidak ada tempat sama sekali bagi kekerasan politik dalam demokrasi kita. Meskipun kita belum mengetahui persis apa yang terjadi, kita semua harus merasa lega karena mantan Presiden Trump tidak mengalami cedera serius, dan menggunakan momentum ini untuk berkomitmen kembali pada kesopanansantunan dan rasa hormat dalam politik kita,” kata Obama melalui X.
Dia dan istrinya, Michelle, juga berdoa untuk kesembuhan Trump, imbuh Obama.
Reaksi dari Para Pemimpin Dunia
Kantor berita AFP melaporkan insiden penembakan Trump juga mengundang kecaman dari sejumlah pemimpin dunia.
Para presiden dan perdana menteri mengecam kekerasan politik dan menyampaikan dukungan untuk mereka yang terdampak insiden penembakan yang menewaskan satu orang peserta kampanye dan mengakibatkan cedera serius kepada dua pengunjung lainnya.
Dari Eropa, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan pada Minggu (14/7) bahwa dia "kaget dengan pemandangan yang mengerikan" pada kampanye tersebut.
“Kekerasan politik dalam bentuk apa pun tidak mempunyai tempat di masyarakat kita,” kata Starmer yang baru terpilih sebagai perdana menteri pada awal bulan ini.
Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengatakan dia mengikuti informasi terbaru mengenai penembakan di Pennsylvania dengan “rasa penuh kekhawatiran.” Meloni juga mendoakan agar Trump cepat sembuh.
Pemimpin kelompok sayap kanan mengungkap harapannya bahwa “dalam kampanye pemilu pada beberapa bulan mendatang, dialog dan tanggung jawab bisa mengalahkan kebencian dan kekerasan.”
Presiden Argentina Javier Milei menyalahkan kelompok “sayap kiri internasional” usai percobaan pembunuhan itu.
“Dalam keadaan panik karena kalah dalam pemilu, mereka menggunakan terorisme untuk memaksakan agenda mereka yang ketinggalan zaman dan otoriter,” kata presiden beraliran populis itu.
Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva mengatakan penembakan itu “harus dikutuk dengan keras oleh seluruh pembela dialog demokrasi dan politik.”
Di Asia, sejumlah pemimpin negara juga angkat bicara mengenai insiden penembakan itu.
Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan dia “sangat prihatin dengan serangan terhadap teman saya.”
“Kekerasan tidak memiliki tempat dalam politik dan demokrasi,” kata Modi.
BACA JUGA: 'Donor Kuat' Demokrat di Hollywood Tekan Biden agar MundurPerdana Menteri Jepang Fumio Kishida juga menentang serangan-serangan politik.
"Kita harus berdiri teguh melawan segala bentuk kekerasan yang menantang demokrasi,” kata Kishida.
Presiden Taiwan Lai Ching-te menyampaikan “belasungkawa yang tulus” kepada para korban penembakan.
“Kekerasan politik dalam bentuk apa pun tidak dapat diterima di negara demokrasi kita,” katanya.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menggambarkan penembakan itu sebagai sesuatu yang "mengkhawatirkan dan mengkonfrontasi." Dia juga mengungkap kelegaannya karena Trump selamat.
“Tidak ada tempat bagi kekerasan dalam proses demokrasi,” katanya.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengaku terkejut dengan serangan terhadap Trump.
“Kami berdoa untuk keselamatannya dan pemulihan yang cepat,” ujar Netanyahu. [ft/ah]
Sebagian informasi dalam artikel ini diambil dari Agence France Presse (AFP)