Patrick Karegeya, mantan kepala dinas intelijen Rwanda dan penentang Presiden Kagame, ditemukan tewas hari Rabu (1/1) di sebuah kamar hotel mewah di Johannesburg.
Para pemimpin oposisi Rwanda menyalahkan Presiden Paul Kagame atas kematian mantan kepala dinas intelijen, yang tampaknya mati dicekik di sebuah hotel di Afrika Selatan.
Para penyidik mengatakan, Patrick Karegeya ditemukan tewas, Rabu, di sebuah kamar hotel mewah di Johannesburg.
Polisi mengatakan, Kamis, leher Karegeya didapati membengkak sementara handuk dan tali berdarah ditemukan di boks pengaman barang di hotel itu.
Dalam sebuah pernyataan, kelompok oposisi Kongres Nasional Rwanda menyalahkan pemerintah. Kelompok itu mengatakan, pemerintah berusaha mengintimidasi dan membungkam rakyat Rwanda agar patuh.
Karegeya dulunya adalah sekutu Kagame dan sama-sama berjuang dalam perang yang mengakhiri genosida di Rwanda pada 1994. Namun, pada 2006 ia ditangkap, diturunkan jabatannya, dan dipenjarakan atas tuduhan memberontak. Ia kemudian melarikan diri ke pengasingan.
Para penyidik mengatakan, Patrick Karegeya ditemukan tewas, Rabu, di sebuah kamar hotel mewah di Johannesburg.
Polisi mengatakan, Kamis, leher Karegeya didapati membengkak sementara handuk dan tali berdarah ditemukan di boks pengaman barang di hotel itu.
Dalam sebuah pernyataan, kelompok oposisi Kongres Nasional Rwanda menyalahkan pemerintah. Kelompok itu mengatakan, pemerintah berusaha mengintimidasi dan membungkam rakyat Rwanda agar patuh.
Karegeya dulunya adalah sekutu Kagame dan sama-sama berjuang dalam perang yang mengakhiri genosida di Rwanda pada 1994. Namun, pada 2006 ia ditangkap, diturunkan jabatannya, dan dipenjarakan atas tuduhan memberontak. Ia kemudian melarikan diri ke pengasingan.