Ratusan penerbangan dan layanan kereta berkecepatan tinggi dibatalkan, dan bisnis ditutup di kota pelabuhan Busan, Korea Selatan, setelah Topan Khanun mencapai daratan pada Kamis (10/8), membawa hujan lebat dan angin kencang.
Badai yang menerjang Jepang sebelum mengarah ke Semenanjung Korea itu mendarat sekitar pukul 09.20 waktu setempat di bagian selatan, dan akan mengarah ke utara, membawa hujan lebat di berbagai penjuru negara itu, kata Badan Meteorologi Korea Selatan.
Lebih dari 10 ribu orang telah dievakuasi. PM Han Duck-soo mendesak pemerintah setempat “agar memverifikasi apakah ada warga di daerah berisiko tinggi yang belum mengungsi,” dan jika demikian, untuk memastikan mereka melakukannya.
Peringatan topan telah dikeluarkan secara nasional. Curah hujan diperkirakan mencapai hingga 500 milimeter di kawasan pesisir timur laut dan 100 hingga 200 milimeter di Seoul dan daerah-daerah sekitarnya hingga Jumat pagi.
Busan diterpa angin kencang. Orang-orang berjuang keras untuk dapat berjalan di tengah embusan angin kencang berkecepatan sekitar 145 kilometer per jam. Banyak toko dan kafe ditutup.
Sedikitnya 330 penerbangan dibatalkan pada Kamis, dan jalur laut serta kereta ditutup, kata para pejabat.
Topan itu telah mendorong evakuasi puluhan ribu Pramuka dari perkemahan jambore mereka di bagian selatan negara itu awal pekan ini.
Di Jepang, badai itu mendorong sejumlah distrik di wilayah Miyazaki, bagian selatan Jepang, mengeluarkan peringatan tingkat tertinggi semalam, mendesak warga untuk “melindungi diri mereka secepatnya” karena meningkatnya risiko tanah longsor yang dipicu oleh hujan.
Saran evakuasi di tingkat yang lebih rendah juga dikeluarkan di beberapa bagian wilayah Ehime, Kochi dan Oita, menurut NHK.
BACA JUGA: Topan Khanun Picu Evakuasi 39 Ribu Peserta Jambore DuniaPada Kamis (10/8) pukul 9.00 waktu setempat, lebih dari 10 ribu rumah di Pulau Kyushu masih mengalami listrik padam akibat badai tersebut.
Japan Airlines dan All Nippon Airways membatalkan sekitar 80 penerbangan pada hari Kamis, kata juru bicara kedua maskapai itu kepada AFP.
Pemerintah Korea Selatan telah meminta masyarakat untuk “menahan diri dari bepergian keluar dan tinggal dengan aman di dalam rumah hingga badai berlalu,” menurut Kementerian Dalam Negeri Korea Selatan.
Lebih dari 40 orang telah tewas akibat banjir dan tanah longsor di Korea Selatan akibat hujan lebat tahun ini, termasuk satu insiden di mana kendaraan-kendaraan terperangkap di terowongan bawah tanah akibat banjir bandang. [uh/ab]