Ratusan penerbangan dibatalkan dan lebih dari 200 orang dievakuasi di Korea Selatan pada hari Senin (5/9) ketika Topan Hinnamnor mendekati wilayah selatan dengan disertai hujan lebat dan angin dengan kecepatan hingga 290 kilometer per jam.
Badan Urusan Cuaca Korea Selatan mengatakan negara itu akan mulai merasakan kekuatan penuh Hinnamnor pada Selasa pagi ketika topan itu diperkirakan akan menyisir pulau resor Jeju sebelum mendarat di dekat kota Busan.
Hinnamnor merupakan badai dunia terkuat tahun ini, dan diperkirakan akan menjadi yang terburuk di Korea Selatan dalam puluhan tahun.
Para pejabat pemerintah mengkhawatirkan potensi kerusakan besar akibat banjir, tanah longsor dan gelombang pasang yang dipicu oleh topan, yang terjadi hanya beberapa minggu setelah ibu kota Seoul dan daerah sekitarnya dilanda hujan deras yang menyebabkan banjir bandang dan menewaskan sedikitnya 14 orang.
Presiden Yoon Suk Yeol, yang mengatakan akan tinggal di kantornya semalaman untuk memantau topan, mendesak upaya maksimal untuk mencegah jatuhnya korban selama pertemuan tanggap darurat pada hari Senin. Perdana Menteri Han Duk-soo menyerukan upaya proaktif untuk mengevakuasi penduduk di daerah yang rawan banjir.
Para pejabat mengatakan Hinnamnor dapat membawa angin yang lebih kuat daripada Topan Maemi 2003, yang menewaskan 117 orang dan merupakan badai terkuat yang melanda negara itu sejak dimulainya pencatatan pada 1904.
Pada Senin malam, Hinnamnor berada di atas laut lepas, sekitar 240 kilometer dari barat daya Jeju. Hujan telah mengguyur dengan curah lebih dari 50 sentimeter di bagian tengah Jeju sejak Minggu, di mana angin bertiup dengan kecepatan maksimum 124 kilometer per jam dan mulai meningkat.
Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan Korea Selatan mengatakan belum ada laporan mengenai korban. Setidaknya 11 rumah dan bangunan terendam banjir di Jeju sementara lebih dari 200 orang terpaksa mengungsi di Busan dan kota-kota terdekat karena masalah keamanan.
Lebih dari 360 penerbangan domestik dan 66 layanan feri dihentikan secara nasional pada Senin sore, sementara ribuan kapal nelayan kembali ke pelabuhan.
Taman kanak-kanak dan sekolah dasar di Seoul dan semua sekolah di Busan dan wilayah selatan terdekat dijadwalkan ditutup atau dialihkan ke kelas online Selasa, kata para pejabat.
Korea Utara juga bersiap menghadapi Hinnamnor. Pyongyang melaporkan hujan semakin deras di semua bagian negara itu kecuali di wilayah perbatasannya dengan China.
Para pekerja pertanian di berbagai penjuru negara itu menggelar “upaya habis-habisan'' untuk meminimalkan kerusakan tanaman sementara para pejabat didorong untuk mengambil “tindakan darurat ganda dan tiga kali lipat” untuk melindungi bangunan dan peralatan dari banjir dan tanah longsor, kata media pemerintah Korea Utara.
Militer Korea Selatan mengatakan Korea Utara juga telah melepaskan air dari sebuah bendungan di dekat perbatasannya dengan Korea Selatan sebagai upaya pencegahan tanpa memberi tahu terlebih dahulu. Kementerian Unifikasi Korea Selatan, yang menangani urusan antar-Korea, mengatakan Korea Utara sejauh ini mengabaikan permintaan Seoul untuk menyampaikan pemberitahuan sebelum melepaskan air dari Bendungan Hwanggang.
Kota-kota di China Timur menangguhkan layanan feri, dan menutup sekolah-sekolah. Lebih dari 100 penerbangan dibatalkan di Jepang pada hari Minggu ketika Hinnamnor melewati wilayah tersebut. Topan berada di jalur untuk bergerak lebih dekat ke China Timur akhir pekan ini. [ab/uh]