Pengadilan Iran telah menjatuhkan hukuman penjara kepada sutradara terkemuka Mohammad Rasoulof atas tuduhan “menentang keamanan nasional," kata pengacaranya, Babak Paknia, Rabu (8/5).
Film Rasoulof yang berjudul “The Seed of the Sacred Fig” akan ditayangkan di kompetisi utama Festival Film Cannes bulan ini.
Sutradara, yang berusia 50-an awal itu, telah dijatuhi hukuman delapan tahun penjara namun hanya akan menjalani hukuman lima tahun, kata Paknia dalam sebuah postingan di platform media sosial X.
Menurut pengacara tersebut, pengadilan banding mengukuhkan vonis tersebut dan termasuk “hukuman cambuk, denda, dan penyitaan properti.”
Dia mengatakan bahwa pengadilan telah memutuskan Rasoulof bersalah karena “menentang keamanan nasional."
Media resmi di Iran belum mempublikasikan putusan tersebut.
Pada 30 April, Paknia mengatakan pihak berwenang Iran telah menginterogasi beberapa anggota kru yang terlibat dalam produksi "The Seed of the Sacred Fig," dan menambahkan bahwa mereka berada di bawah tekanan agar film tersebut ditarik dari festival Cannes.
BACA JUGA: Khamenei Kecam Upaya Normalisasi Hubungan Arab-IsraelBeberapa anggota kru telah diinterogasi dalam beberapa minggu terakhir sementara para aktor juga telah diinterogasi dan dilarang meninggalkan Iran, kata pengacara tersebut.
Belum jelas berapa banyak orang yang terlibat dalam produksi film tersebut yang telah dimintai keterangan.
Rasoulof memenangkan Golden Bear, penghargaan tertinggi Festival Film Berlin, pada tahun 2020 dengan film anti-hukuman mati “There Is No Evil.”
Dia ditahan pada Juli 2022 dan dibebaskan pada tahun berikutnya setelah gelombang protes nasional yang dimulai pada September 2022 mereda.
Paknia sebelumnya mengatakan bahwa tidak jelas apakah Rasoulof akan diizinkan meninggalkan Iran untuk menghadiri Festival Cannes di Prancis selatan.
Penampilan di Festival Cannes dalam beberapa tahun terakhir semakin diperdebatkan oleh para sutradara dan aktor Iran.
BACA JUGA: Setelah Divonis Mati, Rapper Iran Diputus Kontak TeleponSutradara terkemuka Saeed Roustaee dijatuhi hukuman enam bulan penjara karena pemutaran filmnya “Leila's Brothers” di festival itu pada 2022.
Pihak berwenang Iran pada saat itu mengatakan bahwa film tersebut ditayangkan tanpa izin.
Bintang film tersebut, Taraneh Alidoosti, dibebaskan pada awal 2023 setelah hampir tiga minggu dipenjara karena mendukung gerakan protes yang meletus pada 2022.
Demonstrasi selama berbulan-bulan itu dipicu oleh kematian Mahsa Amini dalam tahanan. Ia ditangkap karena diduga melanggar aturan berpakaian ketat Iran untuk perempuan.
Iran telah lama memiliki dunia perfilman yang berkembang pesat, dengan tokoh-tokoh seperti Jafar Panahi dan Asghar Farhadi yang memenangkan penghargaan di seluruh dunia. [my/rs]