Tim pengacara yang dipimpin Andrew Bakaj, Minggu (29/9) mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan mereka masih terus bekerja sama dengan para anggota fraksi Demokrat dan Republik di Kongres. Mereka bersama-sama akan menuntaskan persiapan pertemuan pelapor tersebut dengan para anggota Kongres. Sejauh ini, belum ada tanggal pasti yang ditetapkan untuk pertemuan itu.
Seorang pengacara lainnya, Mark Zaid, membantah laporan bahwa sang pelapor rahasia itu berada di bawah perlindungan pemerintah federal karena masalah keselamatannya.
Tim pengacara itu mempublikasikan salinan surat yang dikirimkannya ke Direktur Intelijen Nasional yang menyatakan kekhawatiran mereka mengenai keselamatan pribadi sang pelapor semakin meningkat sepanjang pekan lalu dan bahwa mereka “memperkirakan situasi tersebut akan memburuk.” Mereka menyebut bukti berupa pernyataan dari presiden Donald Trump. Para pengacara juga menyatakan mereka mengetahui adanya tawaran sejumlah besar uang kepada beberapa kalangan untuk mendapatkan informasi mengenai identitas pelapor rahasia itu.
BACA JUGA: Penasihat Trump Sebut Trump adalah 'Whistleblower' yang SesungguhnyaPada Kamis pekan lalu, presiden Trump mengemukakan bahwa ia ingin mengetahui siapa orang-orang yang memberi informasi kepada pelapor, suatu hal yang ia anggap mendekati perbuatan mata-mata. Trump mengingatkan perbuatan seperti itu diancam dengan tuduhan mata-mata dan pengkhianatan. Trump juga menyatakan perlunya tindakan penanganan yang berbeda dengan yang dilakukan sekarang ini.
Dalam sepucuk surat terpisah kepada pimpinan Demokrat dan Republik di komite intelijen Senat dan DPR AS, tim hukum pelapor itu meminta para anggota Kongres agar “berbicara mendukung perlindungan bagi pelapor dan menegaskan kembali bahwa dalam sistem yang dilindungi di Amerika, pembalasan tidak boleh dibiarkan terjadi, langsung maupun tidak langsung.”
Sementara itu Trump memposting serangkaian cuitan pada Minggu malam, yang menegaskan pembelaannya bagi percakapan telepon Juli lalu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, yang menjadi pusat pengaduan pelapor rahasia.
“Seperti semua warga Amerika, saya layak bertemu dengan penuduh saya, khususnya karena penuduh tersebut, yang disebut ‘Whistleblower’ (pelapor rahasia), melaporkan percakapan yang sempurna dengan seorang pemimpin asing dengan cara yang sama sekali tidak akurat dan tidak jujur,” tulisnya.
“Tambahan lagi, saya ingin bertemu bukan hanya penuduh saya, yang menyerahkan informasi dari tangan kedua dan ketiga, tetapi juga orang yang secara ilegal memberikan informasi ini, yang sebagian besar tidak benar, kepada pelapor rahasia itu. Apakah orang ini memata-matai presiden AS? Konsekuensinya besar!”
Dalam pernyataan lain yang membela percakapannya itu, Presiden Trump mengemukakan, “Percakapan yang sempurna. Presiden Ukraina kemarin menyatakan tidak ada tekanan terhadapnya, tidak ada tekanan apapun,” kata Trump.
Menurut salinan pengaduan dari pelapor yang dirilis pekan lalu, orang itu mengatakan “menerima informasi dari beberapa pejabat pemerintah Amerika bahwa Presiden AS menggunakan kewenangan jabatannya untuk meminta campur tangan negara asing dalam pemilu 2020.”
Pelapor tersebut menuduh Trump meminta bantuan Zelenskiy dalam menggali informasi mengenai mantan wakil presiden Joe Biden dan putranya, Hunter, yang akan merusak prospek Biden memenangi nominasi calon presiden dari partai Demokrat dan menantang Trump dalam pemilu 2020.
Your browser doesn’t support HTML5
Pengacara pribadi Trump, Rudy Giuliani, yang juga telah mengadakan beberapa pertemuan dengan para pejabat Ukraina, mengatakan ia akan mengikuti petunjuk presiden. Mengenai kemungkinan ia dipanggil untuk bersaksi di hadapan komite intelijen, Giuliani mengatakan, “Kalau ia memutuskan bahwa ia menginginkan saya bersaksi, tentu saja saya akan memberi kesaksian, meskipun saya pikir Adam Schiff adalah ketua (komisi intelijen DPR) yang tidak sah. Ia telah berprasangka dalam kasus ini. Jika kita menginginkan keadilan di sini, kita harus menempatkan seorang pemimpin komisi yang berpikiran terbuka,” jelas Giuliani.
Meskipun tidak hadir selama percakapan telepon Trump dengan Zelenskiy, pelapor rahasia itu mengatakan beberapa pejabat “yang tahu langsung mengenai percakapan telepon itu” memberi pernyataan yang konsisten mengenai apa yang terjadi ketika itu, yang mendukung kebenaran pernyataan pelapor. [uh/ab]