Pengadilan Banding Kaji Kasus Penyitaan Karya Seni Perang Dunia II

Para pengunjung tengah mengamati pameran lukisan di Norton Simon Museum, Pasadena, California (Foto: dok).

Pengadilan banding AS, Jumat (6/6), mengkaji gugatan hukum terhadap Norton Simon Museum di Pasadena, Southern California untuk mengembalikan beberapa lukisan abad ke-16 yang disita oleh Nazi semasa Perang Dunia Kedua.
Pengadilan banding hari Jumat (6/6) mengkaji gugatan hukum seorang perempuan New York terhadap Norton Simon Museum di Pasadena, Southern California untuk mengembalikan beberapa lukisan abad ke-16 yang disita oleh Nazi semasa Perang Dunia Kedua.

The 9th Circuit Court of Appeals memutuskan dua banding satu untuk membalikkan putusan pengadilan rendah tahun 2012, agar menolak klaim Marei Von Saher bahwa lukisan-lukisan itu adalah milik mendiang ayah mertuanya, seorang dealer karya seni Belanda keturunan Yahudi yang dipaksa menyerahkan lukisan-lukisan itu semasa holocaust.

Hakim distrik John Walter sebelumnya memutuskan bahwa klaim Marei Von Saher terhadap Norton Simon Museum di Pasadena, Southern California terlalu cepat dan tuntutan yang diajukan dalam gugatan hukumnya kepada museum itu bertentangan dengan kebijakan luar negeri Amerika terkait restitusi barang-barang seni yang dijarah Nazi.

Namun panel pengadilan banding yang beranggotakan tiga hakim memutuskan bahwa klaim Marei Von Saher tidak bertentangan dengan kebijakan yang disebut “external restitution” itu, yang memperbolehkan berbagai negara menentukan sendiri siapa yang berhak memiliki karya seni yang ditemukan dari Nazi semasa dan setelah perang.

Putusan itu diambil karena Belanda telah menjual lukisan-lukisan tersebut kepada seorang pembeli, yang kemudian menjualnya kepada Norton Simon, pendiri museum di Southern California itu pada tahun 1971. Menurut putusan panel tersebut dengan demikian sengketa yang terjadi adalah antar pribadi.

Lukisan-lukisan yang diperkirakan berasal dari tahun 1530 itu, pada tahun 2006 saja dihargai senilai 24 juta dolar. Lukisan yang menggambarkan Adam dan Eve itu merupakan karya seniman era Renaissance Jerman – Lucas Cranach the Elder. Lukisan itu diduga telah menjadi inspirasi judul serial televisi “Desperate Housewives”.

Lukisan-lukisan itu sebelumnya ditemukan oleh kelompok pakar Allied Forces, yang dikenal sebagai “Monuments Men”, yang memang mencari karya-karya seni yang dikuasai Nazi ketika berakhirnya Perang Dunia Kedua.

Norton Simon Art Foundation dalam pernyataannya yang dikutip kantor berita Associated Press menyatakan keyakinannya akan tetap menguasai dan memiliki lukisan “Adam and Eve”.