Iran pada Jumat (19/5) mengeksekusi tiga pria yang dikatakan terlibat dalam kematian tiga anggota pasukan keamanannya dalam protes antipemerintah tahun lalu, kata pengadilan negara itu.
Majid Kazemi, Saleh Mirhashemi dan Saeed Yaghoubi dieksekusi di pusat kota Isfahan, kata pengadilan dalam sebuah pernyataan di Twitter. Ditambahkan bahwa mereka telah “menjadikan syuhada” (membunuh) dua anggota pasukan militer dan seorang petugas penegak hukum di Basij pada 16 November.
Amnesty International mengatakan persidangan kilat ketiga pria itu cacat hukum dan menggunakan “pengakuan yang tercemar siksaan.” Iran menyangkal bahwa pengakuan diperoleh di bawah siksaan.
Eksekusi yang dilakukan pada Jumat itu menambah jumlah pengunjuk rasa yang digantung menjadi sedikitnya tujuh sejak awal unjuk rasa nasional yang dimulai musim gugur lalu dan berubah menjadi salah satu protes paling berani terhadap kepemimpinan ulama sejak revolusi 1979.
BACA JUGA: Amnesty International: 883 Orang Dieksekusi Mati pada 2022Protes-protes itu dipicu oleh kematian seorang perempuan Kurdi Iran berusia 22 tahun, Mahsa Amini, saat berada dalam tahanan polisi moralitas Iran pada 16 September.
Menjelang eksekusi yang segera akan dilakukan, ketiga pria tersebut pada hari Rabu mengajukan permohonan dalam catatan tulisan tangan untuk dukungan publik, dengan mengatakan, “Jangan biarkan mereka membunuh kami.”
“Kami membutuhkan bantuan Anda,” kata catatan yang menjadi viral di media sosial, dan menarik imbauan lokal dan internasional untuk menghentikan eksekusi, termasuk dari Washington.
BACA JUGA: Iran Hukum Mati Lima Terdakwa Penyelundup NarkobaKeluarga dan para pendukung berjaga setiap malam di luar penjara Dastgerd di Isfahan untuk mendukung ketiga pria tersebut, yang terakhir bertemu dengan keluarga mereka pada hari Rabu.
Segera setelah eksekusi mereka pada hari Jumat, media pemerintah memutar ulang unggahan video dari apa yang disajikan sebagai ‘pengakuan terdakwa,’ yang menurut Amnesty International diperoleh dengan penyiksaan.
Wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel, menyerukan kepada Iran agar tidak mengeksekusi ketiga pria tersebut, dengan mengatakan kepada wartawan pada hari Kamis bahwa eksekusi mereka akan menjadi penghinaan terhadap hak asasi manusia. [lt/uh]