Pengadilan Jepang Perpanjang Masa Tahanan Mantan CEO Nissan

Mantan Pemimpin Nissan Motor, Carlos Ghosn saat meninggalkan kantor pengacaranya di Tokyo, Jepang, 3 April 2019. (Foto: dok).

Pengadilan Tokyo, Jumat (12/4) menyatakan telah memperpanjang masa penahanan mantan CEO Nissan Carlos Ghosn hingga 22 April, guna memberi waktu kepada jaksa penuntut untuk mengajukan tuntutan resmi terhadapnya atau membebaskannya.

Ghosn pada awalnya ditahan pada November lalu atas dugaan bersekongkol untuk melaporkan penghasilannya dari Nissan lebih rendah sekitar 50 persen daripada yang sebenarnya ia terima, antara tahun 2010 dan 2015.

Ia dibebaskan dengan jaminan pada awal Maret dan kemudian ditangkap lagi pekan lalu, terkait tuduhan baru bahwa sekitar 35 juta dolar telah dialihkan dari Nissan ke dealer di Oman.

Media Jepang telah melaporkan bahwa sebagian dari uang untuk dealer di Oman itu mungkin telah masuk ke sebuah perusahaan, Beauty Yachts, yang dikelola istri Ghosn, Carole, sementara sebagian lainnya mungkin masuk ke Shogun, sebuah perusahaan rintisan yang berbasis di Amerika milik putra Ghosn.

Hari Kamis (11/4), Carole Ghosn, yang sebelumnya berada di Perancis, kembali ke Tokyo untuk diinterogasi.

Penahanan dalam jangka lama dan penangkapan berkali-kali adalah hal umum di Jepang. Tetapi menangkap kembali orang yang telah dibebaskan dengan jaminan jarang terjadi di sana.

Para pengacara Ghosn memprotes penahanan yang mereka sebut tidak adil itu.

Pekan lalu, Nissan memecat Ghosn dari dewan pimpinan dan mengangkat mitra Perancisnya, pemimpin Renault SA Jean Dominique Sennard untuk menggantikan Ghosn. Renault menguasai 43 persen saham Nissan. [uh]