Pengadilan atas lima orang yang dituduh melakukan perkosaan brutal atas seorang mahasiswi berusia 23-tahun di kota New Delhi telah dimulai.
Pembukaan sidang hari Senin tertunda lebih dari satu jam karena pengacara terdakwa minta supaya sidang dinyatakan terbuka bagi umum dan wartawan. Tapi hakim menolak permintaan itu.
Pengacara dua dari lima orang tertuduh mengatakan klien mereka akan mengaku tidak bersalah, karena mereka disiksa polisi supaya mengaku.
Pihak kejaksaan mengatakan, bukti-bukti DNA, catatan telpon genggam dan penyataan korban sudah cukup untuk membuktikan tuduhan itu. Seorang jaksa senior mengatakan ia akan menuntut hukuman mati bagi kelima tertuduh. Tersangka keenam akan disidangkan dalam pengadilan anak-anak karena ia masih berusia dibawah 18 tahun.
Mahkamah Agung India akan memutuskan hari Selasa permintaan salah seorang tertuduh supaya sidang pengadilan diadakan di luar kota New Delhi, karena ia yakin sidang tidak akan berjalan adil, karena peristiwa itu terjadi di kota yang sama pada tanggal 16 Desember.
Perempuan yang menjadi korban perkosaan telah meninggal dunia di rumah sakit Singapura karena luka-luka dan cedera berat akibat perkosaan itu.
Pengacara dua dari lima orang tertuduh mengatakan klien mereka akan mengaku tidak bersalah, karena mereka disiksa polisi supaya mengaku.
Pihak kejaksaan mengatakan, bukti-bukti DNA, catatan telpon genggam dan penyataan korban sudah cukup untuk membuktikan tuduhan itu. Seorang jaksa senior mengatakan ia akan menuntut hukuman mati bagi kelima tertuduh. Tersangka keenam akan disidangkan dalam pengadilan anak-anak karena ia masih berusia dibawah 18 tahun.
Mahkamah Agung India akan memutuskan hari Selasa permintaan salah seorang tertuduh supaya sidang pengadilan diadakan di luar kota New Delhi, karena ia yakin sidang tidak akan berjalan adil, karena peristiwa itu terjadi di kota yang sama pada tanggal 16 Desember.
Perempuan yang menjadi korban perkosaan telah meninggal dunia di rumah sakit Singapura karena luka-luka dan cedera berat akibat perkosaan itu.