Pengadilan Khmer Merah di Kamboja Macet

Ao An (Ta An) mantan pejabat Khmer Merah yang diadili atas tuduhan genosida (foto: dok).

Pengadilan di ibukota Phnom Penh minggu lalu menambahkan sejumlah tuduhan baru terhadap Ao An, tersangka pejabat Khmer Merah yang kini berusia 83 tahun.

Hampir setahun setelah menuduh Ao An, mantan pejabat menengah rejim Khmer Merah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan, pengadilan di Phnom Penh minggu lalu menambahkan sejumlah tuduhan baru terhadap tersangka berusia 83 tahun itu. Tuduhan-tuduhan itu adalah melakukan genosida, penyiksaan dan kejahatan -kejahatan serius lainnya.

Keputusan hakim Penyelidik Internasional, Michael Bohlander tampaknya menunjukkan bahwa kasus terhadap Ao An, mantan wakil menteri Zona Sentral Kampuchea telah mendapat kemajuan. Tapi, para pengamat mempertanyakan apakah kasus itu akan benar-benar disidangkan.

Agar hal itu bisa terlaksana, hakim Bohlander harus menyelesaikan penyelidikan awal paling lambat bulan Juni.

Namun, hambatan-hambatan politik yang membuat sejumlah hakim internasional berhenti karena putus asa, masih tetap ada. Hakim-hakim Kamboja di pengadilan itu memiliki kekuasaan besar untuk menghalangi persidangan dan pejabat pemerintah tidak menunjukkan kesediaan untuk melakukan penangkapan atas nama hakim penyelidik.

Hambatan lainnya, Perdana Menteri Hun Sen telah memperingatkan bahwa Ao An sebaiknya jangan diadili karena beresiko membangkitkan perang saudara. [my/ii]