Pengadilan Pakistan telah menolak hasil temuan komisi yang telah berkunjung ke India untuk menyelidiki serangan teroris tahun 2008 di kota Mumbai.
India telah mengijinkan sebuah kelompok yang terdiri dari jaksa dan pengacara Pakistan untuk datang ke India dan mengumpulkan informasi terkait kasus delapan warga Pakistan yang kini disidangkan atas keterlibatan mereka dalam serangan-serangan itu.
Hari Selasa pengadilan anti terorisme Pakistan mengatakan laporan komisi itu tidak bisa digunakan sebagai bukti terhadap para tersangka itu karena anggota komisi itu tidak diperkenankan untuk menggunakan pertanyaan silang terhadap pejabat-pejabat India. Panel itu mencatat pernyataan dari dua dokter, seorang pejabat polisi dan seorang hakim India.
Tim pengacara untuk para tersangka warga Pakistan itu mengajukan petisi pengadilan dengan mengatakan laporan komisi itu tidak ada nilai hukumnya.
Di New Delhi Menteri Dalam Negeri India Raj Kumar Singh memberitahu wartawan bahwa India akan meminta salinan keputusan pengadilan Pakistan itu. “Dan kemudian India akan berdiskusi dengan Pakistan mengenai apa langkah-langkah berikutnya” ujar menteri itu. India yakin materi itu yang ada di sana bisa digunakan sebagai bukti karena pernyataan itu dicatat oleh seorang hakim.
10 kawanan bersenjata menyerbu hotel-hotel mewah, stasiun kereta api dan pusat komunitas Yahudi di Mumbai, pusat keuangan India bulan November 2008 menewaskan 166 orang. Satu-satunya anggota kawanan yang selamat telah dijatuhi hukuman mati.
India menuduh kelompok militan yang berbasis di Pakistan Lashkar-e-Taiba melakukan serangan tiga hari itu. India mengklaim serangan-serangan itu dilancarkan dengan dukungan Pakistan, tuduhan yang disangkal Pakistan.
Hari Selasa pengadilan anti terorisme Pakistan mengatakan laporan komisi itu tidak bisa digunakan sebagai bukti terhadap para tersangka itu karena anggota komisi itu tidak diperkenankan untuk menggunakan pertanyaan silang terhadap pejabat-pejabat India. Panel itu mencatat pernyataan dari dua dokter, seorang pejabat polisi dan seorang hakim India.
Tim pengacara untuk para tersangka warga Pakistan itu mengajukan petisi pengadilan dengan mengatakan laporan komisi itu tidak ada nilai hukumnya.
Di New Delhi Menteri Dalam Negeri India Raj Kumar Singh memberitahu wartawan bahwa India akan meminta salinan keputusan pengadilan Pakistan itu. “Dan kemudian India akan berdiskusi dengan Pakistan mengenai apa langkah-langkah berikutnya” ujar menteri itu. India yakin materi itu yang ada di sana bisa digunakan sebagai bukti karena pernyataan itu dicatat oleh seorang hakim.
10 kawanan bersenjata menyerbu hotel-hotel mewah, stasiun kereta api dan pusat komunitas Yahudi di Mumbai, pusat keuangan India bulan November 2008 menewaskan 166 orang. Satu-satunya anggota kawanan yang selamat telah dijatuhi hukuman mati.
India menuduh kelompok militan yang berbasis di Pakistan Lashkar-e-Taiba melakukan serangan tiga hari itu. India mengklaim serangan-serangan itu dilancarkan dengan dukungan Pakistan, tuduhan yang disangkal Pakistan.