Sebelumnya, Pangeran Harry dari Kerajaan Inggris mengatakan bahwa ia membunuh para pejuang Taliban semasa ditugaskan di Afghanistan
Pernyataan Pangeran Harry dari Inggris bahwa ia membunuh para pejuang Taliban semasa ditugaskan sebagai penembak di helikopter tempur di Afghanistan mengundang pemberitaan luas di Inggris hari Selasa, dan memunculkan kekhawatiran mengenai kemungkinan aksi pembalasan.
Ia melontarkan pernyataan itu dalam wawancara yang mula-mula diterbitkan Senin malam setelah ia keluar dengan aman dari Afghanistan, mengakhiri 20 pekan masa tugasnya di sana sebagai co-pilot dan penembak di helikopter tempur Apache.
Ketika ditanya apakah ia membunuh dari kokpit, urutan ke-tiga pewaris tahta Inggris itu mengatakan bahwa ia dan banyak orang melakukannya dalam pertempuran.
Halaman muka Daily Mirror memuat berita berjudul ``Royal Sensation Harry: I Killed Taliban'' pada hari Selasa, berikut foto Harry yang mengenakan seragam tempur. Surat-surat kabar lain mengangkat berita serupa mengenai pengalaman militer sang pangeran.
Tidak semua orang memuji Harry. Lindsey German, pemimpin Stop the War Coalition, menyebut komentar Harry itu angkuh dan tidak sensitif, serta menimbulkan prospek bahwa Harry mungkin menarget warga sipil Afghanistan.
Mantan tentara Charles Hayman, yang menyunting buku tahunan militer Inggris mengatakan, komentar-komentar tersebut mungkin akan menambah tingkat ancaman terhadap Harry.
Ia melontarkan pernyataan itu dalam wawancara yang mula-mula diterbitkan Senin malam setelah ia keluar dengan aman dari Afghanistan, mengakhiri 20 pekan masa tugasnya di sana sebagai co-pilot dan penembak di helikopter tempur Apache.
Ketika ditanya apakah ia membunuh dari kokpit, urutan ke-tiga pewaris tahta Inggris itu mengatakan bahwa ia dan banyak orang melakukannya dalam pertempuran.
Halaman muka Daily Mirror memuat berita berjudul ``Royal Sensation Harry: I Killed Taliban'' pada hari Selasa, berikut foto Harry yang mengenakan seragam tempur. Surat-surat kabar lain mengangkat berita serupa mengenai pengalaman militer sang pangeran.
Tidak semua orang memuji Harry. Lindsey German, pemimpin Stop the War Coalition, menyebut komentar Harry itu angkuh dan tidak sensitif, serta menimbulkan prospek bahwa Harry mungkin menarget warga sipil Afghanistan.
Mantan tentara Charles Hayman, yang menyunting buku tahunan militer Inggris mengatakan, komentar-komentar tersebut mungkin akan menambah tingkat ancaman terhadap Harry.