Sejumlah pengemudi truk barang menggelar aksi protes terkait pencurian barang di Rio de Janeiro pada Senin (15/5), di mana mereka menuntut keamanan yang lebih baik di jalan raya kota.
Ratusan truk menyusuri "Avenida Brasil", salah satu jalan tersibuk di Rio, yang melintasi kota dari wilayah timur ke barat, dengan lalu lintas mobil, bus, dan truk yang padat setiap hari.
Pengemudi dan perusahaan logistik mengeluh bahwa keputusan Mahkamah Agung tahun 2020 selama pandemi telah membatasi hak polisi untuk melakukan penggerebekan dalam upaya menanggapi pencurian kargo.
"Ini adalah protes terhadap perampokan barang, perusahaan kargo berusaha bekerja tetapi tidak mampu. Keputusan Mahkamah Agung (ADPF) ini adalah aib bagi Rio de Janeiro yang dibuat di Brasília. Kami dan pengusaha transportasi ingin bekerja untuk pergi mengantarkan barang dan pulang dengan selamat,” ujar direktur Logística Brazil, André de Seixas.
Putusan yang masih berlaku itu disebut ADPF 635, di mana putusan tersebut menangguhkan operasi polisi untuk para favelas (pekerja kelas menengah) selama pandemi, kecuali dalam keadaan "benar-benar luar biasa", yang harus dibenarkan terlebih dahulu ke kantor pembela umum.
Menurut Federasi Industri Rio de Janeiro (Firjan), pencurian kargo pada tahun 2022 menyebabkan kerugian negara sebesar R$388 juta (sekitar US$78 juta). Data menunjukkan rata-rata terjadi 12 pencurian per hari. [ps/jm]