Pengemudi truk Korea Selatan mengakhiri pemogokan nasional mereka, Selasa (14/6) setelah delapan hari memprotes upah dan biaya bahan bakar yang mengganggu rantai pasokan global, demikian dilaporkan kantor berita Yonhap.
Tindakan industri pengemudi truk telah mengganggu pengiriman dan produksi untuk sektor baja, petrokimia dan mobil yang penting, yang menjadi ujian awal untuk Presiden baru Yoon Suk-yeol yang telah berjanji untuk menangani perselisihan perburuhan "secara tegas".
Serikat Solidaritas Pengemudi Truk Kargo mencapai kesepakatan dengan kementerian transportasi Selasa malam dan pengemudi truk akan kembali bekerja mulai Rabu (15/6), kata Yonhap.
Pengemudi truk menyebut tindakan mereka sebagai protes atas kenaikan tajam harga bahan bakar, dengan inflasi pada tingkat tertinggi dalam lebih dari satu dekade dan menuntut diakhirinya jaminan tarif angkutan minimum.
Sistem Tarif Angkutan Truk Aman akan berakhir akhir tahun ini tetapi kedua belah pihak dilaporkan setuju untuk mempertahankannya, kata Yonhap.
Kebijakan ini dirancang untuk membantu mencegah pengemudian yang berbahaya dan menjamin tarif angkutan minimum.
"Yang kami minta hanyalah menghilangkan ketidakpastian dalam hidup kami," kata anggota serikat pekerja Cho Jeong-jae kepada AF,P Selasa pagi (14/6) dalam protes di Incheon, kota yang berbatasan dengan Seoul. "Penghidupan kami dipertaruhkan."
Cho mengatakan kenaikan biaya bahan bakar tidak tercermin dalam biaya yang dibayarkan bisnis untuk mengangkut barang-barang mereka. "Ketika harga bahan bakar turun, itu tercermin dengan sangat cepat dengan menurunkan biaya pengiriman," kata Cho. "Tapi itu tidak terjadi ketika harga bahan bakar naik."
Pemogokan di ekonomi terbesar keempat di Asia itu merupakan pukulan terbaru bagi rantai pasokan internasional yang sudah sulit akibat penutupan wilayah COVID-19 di China dan invasi Rusia ke Ukraina.
Korea Selatan adalah pengekspor chip memori terbesar di dunia dan markas pembangkit tenaga chip global Samsung Electronics, serta perusahaan mobil besar termasuk Kia dan Hyundai Motors.
Kementerian perdagangan Korea Selatan Selasa mengatakan tindakan tersebut telah mengakibatkan kerugian bagi bisnis sekitar $1,2 miliar.
Pada pertemuan kabinet, Selasa, Perdana Menteri Han Duck-soo telah menyerukan diakhirinya pemogokan, dengan mengatakan "Menyebabkan kemunduran besar pada jaringan logistik."
Pada masa kampanye sebelumnya, Presiden Yoon, seorang pemula politik bertekad untuk bersikap tegas terhadap perselisihan perburuhan dan mengindikasikan bahwa dia lebih pro-bisnis dalam masalah-masalah seperti jam kerja minimum.
Menurut kementerian transportasi, setidaknya 23 anggota Serikat Solidaritas Pengemudi Truk Kargo telah ditangkap karena "kegiatan ilegal" dalam protes tersebut. [my/lt]