Pengetesan Baru Ebola Beri Hasil dalam Waktu 1 Jam

Seorang petugas memeriksa suhu tubuh seorang pria untuk mendeteksi kemungkinan terjangkit ebola, sebelum diizinkan memasuki sebuah kantor pemerintah di Monrovia, Liberia (foto: ilustrasi).

Peralatan pengetesan ebola secara cepat telah berhasil dikembangkan oleh sebuah perusahaan bioteknologi AS, BioFire Defense.

Wabah Ebola yang melanda Liberia, Guinea dan Sierra Leone dalam tahun 2014 dan paruh pertama tahun 2015 adalah wabah paling buruk penyakit itu dalam sejarah, yang membunuh ribuan orang.

Negara-negara yang mempunyai system perawatan kesehatan yang buruk itu berjuang keras untuk membendung tahap-tahap awal wabah tersebut, dan salah satu masalah terburuk yang mereka hadapi adalah tidak adanya cara yang dapat diandalkan dan dengan cepat megidentifikasi pasien yang terinfeksi virus itu.

“Pengetesan memakan waktu dua atau tiga hari, kadang-kadang 4 hari, untuk memberi hasilnya kembali ke rumah sakit,” kata Matt Scullion dari BioFire Defense, sebuah perusahaan bioteknologi AS di Murray, negara bagian Utah.

“Sementara itu kita memasukkan pasien malaria bersama pasien Ebola, dan kalau pasien tidak pernah menderita Ebola sebelumnya, kemungkinan ia akan menderita Ebola setelah itu.”

Tetapi sementara Ebola menyebar tanpa hambatan di daerah luas Afrika Barat, peralatan pengetesan cepat telah dikembangkan selama bertahun-tahun dan siap untuk digunakan di perusahaan BioFire Defense, lebih dari 10 ribu kilometer jauhnya di bagian barat Amerika Serikat.

Menjelang peralatan yang bernama FirmArray itu siap untuk dibagi-bagikan, peralatan itu mempunyai kemampuan untuk mengetes dan hasilnya diperoleh dalam waktu satu jam, tidak lagi 3 atau 4 hari. [gp]