Para pendukung muda calon presiden Anies Baswedan memanfaatkan elemen-elemen dari genre musik favorit mereka K-pop untuk meningkatkan popularitas jagoan mereka. Mereka bertukar foto dan light stick yang dihiasi wajah Anies menjelang pemilu 14 Februari.
Anies melawan kandidat terdepan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, dan mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam memperebutkan dukungan dari 205 juta warga Indonesia yang terdaftar sebagai pemilih.
Dengan data pemerintah yang menunjukkan bahwa lebih dari separuh pemilih ini adalah milenial dan Gen Z, ketiga kandidat tersebut telah meningkatkan kehadiran mereka di media sosial, dan khususnya TikTok, untuk menjangkau sebanyak mungkin pemilih muda.
Namun, Anies telah mengambil satu langkah lebih jauh dengan meniru penyanyi K-pop dan melakukan siaran langsung dari mobilnya, sebuah taktik yang menurut para pendukungnya memvalidasi kampanye mereka yang dipengaruhi K-pop.
“Semua berawal dari live TikTok yang dilakukan Anies pada suatu hari,” kata Hera Putri Haris, pendukung Anies berusia 22 tahun yang membawa gelas plastik dan kipas yang ditempel foto Anies.
“Kebanyakan idola K-pop, setelah tampil di acara musik, mereka melakukan siaran langsung serupa.”
Selain membagi-bagikan hadiah bermerek Anies yang berupa poster dan spanduk, beberapa pendukung juga mendanai truk-truk makanan di acara-acara kampanye.
Demonstrasi politik yang terinspirasi K-pop menjadi lebih umum seiring dengan menyebarnya genre musik Korea Selatan ke seluruh dunia. Penggemar K-pop berunjuk rasa dalam gerakan anti-pemerintah Thailand pada tahun 2020, sementara penggemar K-pop di Amerika Serikat mengumpulkan dana untuk gerakan Black Lives Matter.
Tim kampanye Anies tidak menanggapi permintaan komentar tetapi penyelenggara acara Muhammad Rasyid Al Kautsar mengatakan dia yakin fenomena budaya dapat membantu menggalang pendukung. [ab/lt]