Presiden AS Barack Obama mengatakan penggunaan senjata kimia oleh Suriah terhadap rakyatnya akan “mengubah” pendekatan Amerika terhadap konflik dua tahun itu.
Namun, Presiden AS Barack Obama hari Jumat juga menekankan bahwa masih banyak bukti-bukti yang diperlukan, termasuk bagaimana, kapan dan di mana Suriah mungkin telah menggunakan senjata itu.
Berbicara di Gedung Putih di sisi Raja Yordania Abdullah, Obama mengatakan semua temuan sekarang ini hanya "penilaian pendahuluan" berdasarkan intelijen Amerika. Dia mengatakan Amerika, bersama dengan mitra-mitra regional dan PBB, akan berupaya mendapatkan bukti lebih langsung untuk menguatkan laporan-laporan itu.
Hari Kamis, Gedung Putih mengatakan dinas-dinas intelijen Amerika meyakini – dengan tingkat yang beragam – bahwa pemerintah Suriah telah menggunakan gas sarin dalam skala kecil terhadap pemberontak yang hendak menggulingkan Presiden Bashar al-Assad.
Obama Jumat mengatakan bahwa masyarakat internasional mengaku mereka "tidak bisa berpangku tangan dan membiarkan penggunaan senjata secara sistematis seperti senjata kimia terhadap penduduk sipil." Dia mengatakan biarpun tembakan mortir dan pembunuhan tanpa pandang bulu sudah begitu “mengerikan”, penggunaan senjata pemusnah massal terhadap warga sipil "melewati satu garis lagi" sehubungan dengan hukum internasional.
Sementara itu, Gedung Putih mengatakan Presiden Amerika Barack Obama sedang menunggu "penilaian pasti" atas dugaan penggunaan senjata kimia oleh pemerintah Suriah sebelum mengambil tindakan.
Juru bicara Gedung Putih Jay Carney hari Jumat memberitahu para wartawan bahwa tim penyidik Amerika kini bekerja untuk membuktikan "fakta-fakta kredibel dan menguatkan " untuk menindaklanjuti penilaian intelijen yang dirilis Kamis.
Dia menambahkan bahwa tidak ada tenggat waktu untuk memutuskan tindakan yang mungkin diambil terhadap Suriah.
Hari Kamis, Gedung Putih mengatakan dinas-dinas intelijen Amerika meyakini – dengan tingkat yang beragam – bahwa pemerintah Suriah telah menggunakan gas sarin dalam skala kecil terhadap pemberontak yang berusaha menggulingkan President Bashar al-Assad.
Setidaknya 70.000 orang telah tewas sejak pemberontakan dimulai pada bulan Maret 2011.
Berbicara di Gedung Putih di sisi Raja Yordania Abdullah, Obama mengatakan semua temuan sekarang ini hanya "penilaian pendahuluan" berdasarkan intelijen Amerika. Dia mengatakan Amerika, bersama dengan mitra-mitra regional dan PBB, akan berupaya mendapatkan bukti lebih langsung untuk menguatkan laporan-laporan itu.
Hari Kamis, Gedung Putih mengatakan dinas-dinas intelijen Amerika meyakini – dengan tingkat yang beragam – bahwa pemerintah Suriah telah menggunakan gas sarin dalam skala kecil terhadap pemberontak yang hendak menggulingkan Presiden Bashar al-Assad.
Obama Jumat mengatakan bahwa masyarakat internasional mengaku mereka "tidak bisa berpangku tangan dan membiarkan penggunaan senjata secara sistematis seperti senjata kimia terhadap penduduk sipil." Dia mengatakan biarpun tembakan mortir dan pembunuhan tanpa pandang bulu sudah begitu “mengerikan”, penggunaan senjata pemusnah massal terhadap warga sipil "melewati satu garis lagi" sehubungan dengan hukum internasional.
Sementara itu, Gedung Putih mengatakan Presiden Amerika Barack Obama sedang menunggu "penilaian pasti" atas dugaan penggunaan senjata kimia oleh pemerintah Suriah sebelum mengambil tindakan.
Juru bicara Gedung Putih Jay Carney hari Jumat memberitahu para wartawan bahwa tim penyidik Amerika kini bekerja untuk membuktikan "fakta-fakta kredibel dan menguatkan " untuk menindaklanjuti penilaian intelijen yang dirilis Kamis.
Dia menambahkan bahwa tidak ada tenggat waktu untuk memutuskan tindakan yang mungkin diambil terhadap Suriah.
Hari Kamis, Gedung Putih mengatakan dinas-dinas intelijen Amerika meyakini – dengan tingkat yang beragam – bahwa pemerintah Suriah telah menggunakan gas sarin dalam skala kecil terhadap pemberontak yang berusaha menggulingkan President Bashar al-Assad.
Setidaknya 70.000 orang telah tewas sejak pemberontakan dimulai pada bulan Maret 2011.