Yayasan Nobel mengatakan pada hari Jumat (15/9) bahwa mereka akan menaikkan jumlah penghargaan untuk Hadiah Nobel tahun ini sebesar 1 juta krona ($90.000) menjadi 11 juta krona ($986.270 atau sekitar Rp15 miliar) karena nilai mata uang Swedia anjlok baru-baru ini.
“Yayasan telah memilih untuk meningkatkan jumlah hadiah sesuai kelayakan finansial,” katanya dalam sebuah pernyataan singkat.
Depresiasi mata uang Swedia yang cepat telah mendorongnya ke level terendah terhadap euro dan dolar AS. Swedia sedang berjuang menghadapi inflasi yang tinggi yaitu sebesar 7,5 persen pada bulan Agustus, turun dari 9,3 persen pada bulan Juli, jauh dari target dua persen yang ditetapkan oleh Riksbank, bank sentral Swedia.
Ketika Hadiah Nobel pertama diberikan pada tahun 1901, jumlahnya adalah 150.782 kronor per kategori, kata yayasan tersebut.
Selama 15 tahun terakhir, jumlahnya telah disesuaikan beberapa kali, katanya. Pada tahun 2012, dana tersebut dikurangi dari 10 juta krona menjadi 8 juta krona seiring dengan dimulainya program berbasis luas untuk memperkuat keuangan Yayasan Nobel. Pada tahun 2017, jumlah hadiah ditingkatkan dari 8 juta krona menjadi 9 juta krona. Pada tahun 2020, jumlahnya dinaikkan menjadi 10 juta krona.
Pemenang Hadiah Nobel tahun ini akan diumumkan pada awal Oktober. Para pemenang kemudian diundang untuk menerima penghargaan mereka pada upacara pemberian hadiah pada 10 Desember, bertepatan dengan peringatan kematian pendiri penghargaan Alfred Nobel pada tahun 1896.
Nobel perdamaian diserahkan di Oslo, sesuai dengan keinginan Nobel, sementara upacara pemberian penghargaan lainnya diadakan di Stockholm.
Swedia bukan bagian dari zona euro. Dua puluh tahun yang lalu, Swedia mengadakan referendum mengenai apakah akan bergabung dengan mata uang Eropa dan memberikan suara menentangnya. [ab/lt]