Pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi untuk jenis premium dan solar. Pengumuman kenaikan BBM ini disambut demonstrasi mahasiswa dan buruh.
JAKARTA —
Pemerintah akhirnya resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Dalam pengumuman yang dibacakan oleh Menteri Energi Sumber daya Mineral (ESDM) Jero Wacik di kantor Kementrian Koordinator bidang Perekonomian Jakarta Jum’at malam (21/6), pemerintah menetapkan harga BBM jenis Premium sebesar Rp 6.500 dan jenis Solar Rp 5.500 per liternya.
“Sesuai dengan ketentuan pasal 4 pasal 5 dan pasal 6 Peraturan Presiden nomor 15 tahun 2012 tentang harga jual BBM eceran jenis tertentu dan konsumen tertentu. Dan peraturan Menteri ESDM nomor 18 tahun 2013 tentang harga jual eceran jenis BBM tertentu dengan konsumen tertentu dan konsumen tertentu no 07 PM/12/MPM/2013 tentang penyesuaian harga BBM bersubsidi telah ditetapkan Bensin Premium (gasoline) Rp 6.500 per liter. Minyak Solar (gas oil) Rp 5.500 per liter. Harga tersebut berlaku serentak di seluruh wilayah Republik Indonesia terhitung sejak tanggal 22 Juni 2012,” kata Jero Wacik.
Setelah harga BBM subsidi resmi dinaikkan, pemerintah segera membagikan bantuan sosial untuk masyarakat miskin. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana menjelaskan, pemerintah menyiapkan dua program khusus yaitu program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) dan Program Infrastruktur Dasar.
“Dalam APBN Perubahan 2013 telah ditetapkan program-program tersebut dengan alokasi total dana Rp 29.4 Trilyun. Yang terdiri dari alokasi untuk program Bantuan Siswa Miskin (BSM) Rp 7,5 Trilyun. Alokasi tambahan untuk Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp 0,7 Trilyun. Alokasi tambahan untuk program Beras untuk Rumah Tangga Miskin (Raskin) sebesar Rp 4,3 trilyun. Alokasi untuk Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebesar Rp 9,7 trilyun. Dan alokasi untuk infrastruktur dasar sebesar Rp 7,25 Trilyun,” kata Armida Alisjahbana.
Armida Alisjahbana menambahkan, untuk program Bantuan Siswa Miskin diperuntukkan untuk 16,6 juta siswa keluarga miskin dengan perincian Rp 450 ribu per siswa sekolah dasar per tahunnya. Rp 750 ribu per siswa sekolah menengah pertama per tahunnya, dan Rp 1 juta per siswa sekolah menengah atas per tahunnya. Untuk program keluarga harapan, lanjut Armida, diberikan untuk 2,4 juta rumah tangga sangat miskin sebesar Rp 1,8 juta per rumah tangga per tahunnya. Lalu untuk raskin diperuntukkan untuk 15,5 juta rumah tangga sangat miskin mulai Juni hingga September.
Armida menerangkan, untuk program khusus BLSM ditujukan untuk 15,5 juta rumah tangga sebesar Rp 150 ribu per rumah tangga per bulan selama 4 bulan kedepan. Lalu program khusus infrastruktur dasar untuk 11.750 desa atau kelurahan, dengan alokasi Rp 250 juta per desa atau kelurahan.
Pengumuman kenaikan BBM ini mendapat reaksi dari beberapa kelompok masyarakat seperti mahasiswa dan buruh. Dari pantauan VOA lebih dari 10.000 orang dari Majelis Pekerja Buruh Indonesia berdemonstrasi menolak kenaikan harga BBM di kawasan industri EJIP-Lippo Cikarang Kabupaten Bekasi. Aktifitas industri dari sejumlah perusahaan di lokasi ini lumpuh akibat demonstrasi buruh yang berlangsung dari pagi hingga malam.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal menyatakan kenaikan harga BBM oleh pemerintah sangat memberatkan rakyat termasuk buruh.
“Kenaikan harga BBM itu mengakibatkan daya beli buruh turun 30 % terhadap kenaikkan upah tahun lalu yang berkisar antara 30 sampai 40%. Daya beli buruh ini ada di sewa rumah, ongkos transport dan bahan makanan tentunya. Jadi kenaikkan upah tahun lalu di kota-kota industri itu menjadi sia-sia,” ungkap Said Iqbal.
Sementara itu di Jakarta, terjadi bentrokan antara mahasiswa Universitas Bung Karno dengan polisi. Dari pantauan VOA sebuah pos polisi dibakar oleh demonstran termasuk lampu lalu lintas dan pot bunga di kawasan megaria menuju Salemba Jakarta Pusat. Dua mahasiswa ditangkap saat polisi membubarkan demonstrasi itu. Demonstrasi mahasiswa yang berujung bentrokan juga terjadi di Universitas Nasional dan kampus Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta Selatan.
“Sesuai dengan ketentuan pasal 4 pasal 5 dan pasal 6 Peraturan Presiden nomor 15 tahun 2012 tentang harga jual BBM eceran jenis tertentu dan konsumen tertentu. Dan peraturan Menteri ESDM nomor 18 tahun 2013 tentang harga jual eceran jenis BBM tertentu dengan konsumen tertentu dan konsumen tertentu no 07 PM/12/MPM/2013 tentang penyesuaian harga BBM bersubsidi telah ditetapkan Bensin Premium (gasoline) Rp 6.500 per liter. Minyak Solar (gas oil) Rp 5.500 per liter. Harga tersebut berlaku serentak di seluruh wilayah Republik Indonesia terhitung sejak tanggal 22 Juni 2012,” kata Jero Wacik.
Setelah harga BBM subsidi resmi dinaikkan, pemerintah segera membagikan bantuan sosial untuk masyarakat miskin. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana menjelaskan, pemerintah menyiapkan dua program khusus yaitu program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) dan Program Infrastruktur Dasar.
“Dalam APBN Perubahan 2013 telah ditetapkan program-program tersebut dengan alokasi total dana Rp 29.4 Trilyun. Yang terdiri dari alokasi untuk program Bantuan Siswa Miskin (BSM) Rp 7,5 Trilyun. Alokasi tambahan untuk Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp 0,7 Trilyun. Alokasi tambahan untuk program Beras untuk Rumah Tangga Miskin (Raskin) sebesar Rp 4,3 trilyun. Alokasi untuk Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebesar Rp 9,7 trilyun. Dan alokasi untuk infrastruktur dasar sebesar Rp 7,25 Trilyun,” kata Armida Alisjahbana.
Armida Alisjahbana menambahkan, untuk program Bantuan Siswa Miskin diperuntukkan untuk 16,6 juta siswa keluarga miskin dengan perincian Rp 450 ribu per siswa sekolah dasar per tahunnya. Rp 750 ribu per siswa sekolah menengah pertama per tahunnya, dan Rp 1 juta per siswa sekolah menengah atas per tahunnya. Untuk program keluarga harapan, lanjut Armida, diberikan untuk 2,4 juta rumah tangga sangat miskin sebesar Rp 1,8 juta per rumah tangga per tahunnya. Lalu untuk raskin diperuntukkan untuk 15,5 juta rumah tangga sangat miskin mulai Juni hingga September.
Armida menerangkan, untuk program khusus BLSM ditujukan untuk 15,5 juta rumah tangga sebesar Rp 150 ribu per rumah tangga per bulan selama 4 bulan kedepan. Lalu program khusus infrastruktur dasar untuk 11.750 desa atau kelurahan, dengan alokasi Rp 250 juta per desa atau kelurahan.
Pengumuman kenaikan BBM ini mendapat reaksi dari beberapa kelompok masyarakat seperti mahasiswa dan buruh. Dari pantauan VOA lebih dari 10.000 orang dari Majelis Pekerja Buruh Indonesia berdemonstrasi menolak kenaikan harga BBM di kawasan industri EJIP-Lippo Cikarang Kabupaten Bekasi. Aktifitas industri dari sejumlah perusahaan di lokasi ini lumpuh akibat demonstrasi buruh yang berlangsung dari pagi hingga malam.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal menyatakan kenaikan harga BBM oleh pemerintah sangat memberatkan rakyat termasuk buruh.
“Kenaikan harga BBM itu mengakibatkan daya beli buruh turun 30 % terhadap kenaikkan upah tahun lalu yang berkisar antara 30 sampai 40%. Daya beli buruh ini ada di sewa rumah, ongkos transport dan bahan makanan tentunya. Jadi kenaikkan upah tahun lalu di kota-kota industri itu menjadi sia-sia,” ungkap Said Iqbal.
Sementara itu di Jakarta, terjadi bentrokan antara mahasiswa Universitas Bung Karno dengan polisi. Dari pantauan VOA sebuah pos polisi dibakar oleh demonstran termasuk lampu lalu lintas dan pot bunga di kawasan megaria menuju Salemba Jakarta Pusat. Dua mahasiswa ditangkap saat polisi membubarkan demonstrasi itu. Demonstrasi mahasiswa yang berujung bentrokan juga terjadi di Universitas Nasional dan kampus Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta Selatan.