Pengungsi Lebanon Ingin Segera Kembali ke Rumah

Para pengungsi Lebanon tidur di sepanjang tepi pantai di ibu kota Beirut bagian barat, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel. (Reuters)

Keluarga-keluarga pengungsi di Lebanon mencari perlindungan di berbagai sekolah, yang telah diubah dari tempat belajar-mengajar menjadi penampungan sementara, seiring Israel melanjutkan serangan ke berbagai wilayah di Lebanon.

Pada Senin (7/10), Hala al-Sherif, seorang ibu yang juga pengungsi dari wilayah selatan Lebanon, menyampaikan perasaannya yang saling bertentangan, tentang rumah sementaranya di sebuah sekolah di Beirut.

“Terkait bagaimana mereka melayani kami ketika berlindung di sekolah ini, kami sangat senang, dan semoga Tuhan melindungi para relawan itu, yang sudah membuat kami aman. Kami tidak kekurangan apapun, bahkan tidak kekurangan dokter, juga udara segar untuk anak-anak kami, tetapi semua ini tidak bisa menggantikan perasaan rindu kami untuk kembali ke rumah,” kata al-Sherif.

Anak-anak terlihat menggambar di kertas-kertas berukuran besar di halaman sekolah, dan menari bersama para relawan, yang juga melayani kebutuhan makan keluarga-keluarga yang berlindung di sekolah itu.

BACA JUGA: Hizbullah Serang Israel saat Peringatan Perang Gaza; Stabilitas Timur Tengah Makin Mengkhawatirkan

Menteri Pendidikan Lebanon, Abbas Halabi mengumumkan pada Minggu (6/10) sebuah penundaan tahun ajaran baru sekolah, dengan harapan bahwa situasi keamanan akan lebih stabil ke depan.

Halabi menambahkan bahwa tidak mungkin untuk membuka sekolah-sekolah negeri, karena beberapa diantaranya berlokasi di area yang mudah diserang atau menjadi tempat perlindungan bagi para pengungsi.

Serangan udara Israel telah membuat 1,2 juta orang mengungsi di Lebanon, dan seiring upaya pemboman yang terus meningkat, banyak yang khawatir bahwa negara mereka akan menghadapi skala kerusakan yang besar, sebagaimana yang dilakukan di Gaza oleh Israel melalui serangan udara dan darat di wilayah itu. [ns/jm]