Pengunjuk rasa yang mengadvokasi isu perubahan iklim menyela pidato kampanye Donald Trump di Iowa pada hari Minggu (14/1), ketika jajak pendapat menunjukkan bahwa sang mantan presiden berhasil mempertahankan keunggulannya dengan selisih suara yang besar dengan kandidat calon presiden lainnya dari Partai Republik.
Ketika Trump berpidato di hadapan massa di Indianola, Iowa – daerah pinggiran kota Des Moines, para pengunjuk rasa mencelanya sambil mengusung poster bertuliskan ‘Trump: Penjahat Iklim’.
Itu adalah pertama kalinya pidato Trump diinterupsi setelah bertahun-tahun.
“Kamu telah mengambil jutaan (dolar)!” teriak seorang perempuan, memicu penonton yang lain untuk membalasnya dengan seruan “Trump!” untuk menenggelamkan suaranya.
“Kembalilah ke Ibumu,” jawab Trump ketika ia digiring keluar dari ruangan.
“Sungguh muda dan belum dewasa,” ungkapnya.
Kelompok pengunjuk rasa yang sama juga menyela kandidat capres lain, Gubernur Florida Ron DeSantis, dalam sebuah sesi temu warga dan satu acara lainnya pada pekan lalu di Ames.
BACA JUGA: Trump Serang Jaksa dan Hakim dalam Persidangan Kasus Penipuan BisnisKetika ia maju sebagai capres pada 2015, acara-acara Trump rutin diganggu oleh para pengunjuk rasa.
“Luar biasa, karena hal seperti itu dulu selalu terjadi… terima kasih,” ungkap Trump dalama acara hari Minggu itu.
Kampanye Trump itu digelar sehari setelah Des Moines Register/NBC News merilis hasil jajak pendapat yang menunjukkan bahwa Trump unggul dengan 48% suara, meski turun tiga poin dari survei bulan Desember. Mantan Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley berada di posisi kedua dengan 20% suara, naik empat poin, disusun DeSantis dengan 16% suara.
Hasil survei itu menunjukkan indikasi kuat bahwa Trump akan meraih hasil yang baik dalam kaukus pada Senin (15/1). Kaukus sendiri merupakan kontes pemilihan umum pertama untuk menentukan kandidat capres mana yang akan diusung masing-masing partai menuju pemilihan presiden November mendatang.
Jika menang, Trump, yang kini berusia 77 tahun, akan mendapat keuntungan besar untuk bisa mengamankan nominasi capres Partai Republik, untuk menghadapi petahana dari Partai Demokrat, Joe Biden, 81, dalam ‘pertandingan ulang’ pilpres AS 2020. [rd/jm]