Para demonstran berunjuk rasa menentang kemenangan tokoh populis sayap kanan Geert Wilders, Kamis (23/11) malam, sehari setelah hasil pemilu Belanda membuat kecewa pemilih Muslim dan LGBT+ di negara itu.
Mereka berunjuk rasa sambil mengenakan bendera pelangi dan bendera Palestina dalam aksi menentang Wilders dan Partai Kebebasan (PVV) yang dipimpinnya.
“Dalam partainya (Wilders), hampir tidak ada lagi hak yang tersisa bagi kelompok minoritas dan orang-orang dari komunitas pelangi. Saya benar-benar khawatir akan hal itu,” kata salah seorang pengunjuk rasa.
BACA JUGA: Tokoh Populis Sayap Kanan, Anti-Islam Raih Kemenangan Telak di Pemilu Belanda“(Unjuk rasa) ini perlu dilakukan, karena banyak anak, orang dewasa, dan banyak orang yang terbangun di negara ini dan khawatir apakah mereka masih diterima di sini,” kata pengunjuk rasa lainnya.
Pada satu titik dalam unjuk rasa tersebut, polisi memisahkan para pengunjuk rasa tersebut dari demonstran tandingan.
Wilders sebelumnya pernah menyerukan pelarangan masjid dan Al-Qur’an di Belanda. Masyarakat Muslim sendiri meliputi 5% populasi Belanda yang mencapai hampir 18 juta jiwa. [rd/rs]