Ketika pandemi virus corona diumumkan pada bulan Maret 2020, sejumlah toko-toko mengkhawatirkan potensi penyebaran virus corona sehingga mereka berhenti menyediakan segala sampel dalam bentuk apa pun mulai dari makanan, make-up hingga mainan.
Kini seiring diluncurkannya program vaksinasi dan berkurangnya ancaman bahaya COVID-19 di Amerika, toko-toko kini merasa cukup percaya diri untuk melanjutkan tradisi memberikan sampel kepada pengunjung.
Bagi pengunjung toko, sampel-sampel tersebut membuat pengalaman berbelanja menjadi menyenangkan karena mendapati hal-hal yang baru, termasuk mendapatkan produk dengan gratis. Bagi sejumlah peritel, sampel-sampel itu merupakan alat penting untuk membuat pembeli datang kembali ke toko mereka sekaligus untuk menyaingi toko online seperti Amazon.
Christian Cruz, Wakil Direktur supermarket Stew Leonard yang berlokasi di Yonkers, New York mengatakan, "Jika Anda tidak memberikan sampel makanan, pembeli tidak dapat mengetahui bagaimana rasanya. Bagaimana kehebatan produk tersebut. Jadi bagi kami, sampel adalah segalanya."
Walau sampel produk makanan sudah tersedia, belum jelas apakah setiap pengunjung toko sudah siap untuk mencobanya karena alasan keamanan. Oleh sebab itu, beberapa ritel menerapkan protokol kesehatan untuk meredakan kekhawatiran tersebut.
Your browser doesn’t support HTML5
Cruz menambahkan, "Anda harus selalu berhati-hati tentang cara melakukannya. Kami memasang kaca pemisah (plexiglass) di meja sampel makanan karena sebagian orang masih berdiri di dekatnya."
Supermarket itu juga menyediakan tempat alat pembersih di sebelah meja sampel.
Dorothy Day, yang sudah lama menjadi pelanggan supermarket Stew Leonard, merasa senang dengan kembalinya sampel-sampel makanan tersebut. "Saya merasa senang. Mereka melakukannya dengan aman. Pelayan toko menggunakan penutup wajah dan juga ada kaca pembatas, jadi pelayan toko akan aman."
Sampel makanan dapat membuat pengunjung memutuskan untuk membeli produk tersebut sebesar 20 persen lebih tinggi dibandingkan jika pengunjung toko tidak diberi kesempatan untuk mencicipi sampel, menurut perusahaan riset NPD Group Inc.
Pakar kesehatan masyarakat menunjukkan bahwa cara penanganan dan mengonsumsi makanan bukan merupakan jalan utama penyebaran COVID-19. [lj/uh]