Para pemimpin global dalam pertempuran melawan pemanasan global berkumpul di Bonn, Jerman, pada Senin (5/6), untuk memulai tahap akhir penilaian selama dua tahun atas kemajuan yang dibuat untuk membatasi kenaikan suhu dunia.
Konferensi tahunan Perubahan Iklim Bonn adalah bagian dari "inventarisasi global" — proses di mana negara-negara di seluruh dunia menilai seberapa banyak kemajuan yang telah dicapai menuju kepatuhan terhadap Perjanjian Paris 2015, yang merupakan sebuah upaya dunia untuk mencegah suhu global melebihi 1,5 derajat Celcius di atas rata-rata suhu dalam era praindustri.
"Inventarisasi global adalah latihan ambisi. Ini latihan akuntabilitas. Ini latihan akselerasi," kata Sekretaris Eksekutif Perubahan Iklim PBB Simon Stiell dalam pernyataan. Namun, ia mengingatkan bahwa temuan itu hanya akan bermakna jika dibarengi dengan tindakan.
"Inventarisasi global hanya akan berakhir sebagai laporan lain kecuali kalau pemerintah dan yang mereka wakili bisa melihatnya dan pada akhirnya memahami apa artinya bagi mereka dan apa yang bisa dan harus mereka lakukan selanjutnya. Ini sama untuk bisnis, komunitas, dan pemangku kepentingan utama lainnya," kata Stiell.
Inventarisasi akan berakhir pada November, ketika Konferensi tahunan Perubahan Iklim PBB (COP28) diadakan di Dubai, Uni Emirat Arab.
Inventarisasi global adalah proses dua tahunan yang berlangsung setiap lima tahun sekali, seperti yang dijelaskan dalam Perjanjian Paris. Inventarisasi global memiliki tiga bagian: sebuah fase pengumpulan informasi dan persiapan, penilaian teknis, dan pertimbangan hasil dari proses inventarisasi.
Proses inventarisasi dimulai pada 2021, di mana sejumlah negara, lembaga nonpemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya mengumpulkan informasi mengenai upaya yang saat ini dijalankan untuk memperlambat pemanasa global. Upaya-upaya tersebut mencakup target pengurangan emisi masing-masing negara yang telah mereka sepakati dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB dan juga tantangan serta batasan untuk mencapai target tersebut, dan data mengenai teknik mitigasi yang baru. [ka/lt/rs]