Penjabat Perdana Menteri Israel Yair Lapid hari Minggu (17/7) mengatakan telah menegaskan kembali tentangan Israel terhadap perjanjian nuklir antara Iran dan negara-negara adidaya dalam pertemuannya dengan Presiden Amerika Joe Biden pekan lalu.
Berbicara pada para menteri kabinet, Lapid mengatakan Israel “memiliki kebebasan penuh untuk bertindak” untuk melawan program nuklir Iran.
Israel adalah negara yang menentang keras perjanjian nuklir tahun 2015 dan menyambut baik keputusan Presiden Donald Trump pada tahun 2018 untuk menarik diri secara sepihak dari perjanjian itu.
Sejak Biden menjabat pada Januari 2021, berbagai upaya telah dimulai untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir itu.
BACA JUGA: Perbaharui Hubungan dengan Saudi, Biden Dukung Keamanan Israel dari Ancaman IranIsrael Balas Serangan Hamas
Dalam perkembangan selanjutnya Lapid juga mengkonfirmasi bahwa pada hari Sabtu (16/7) pihaknya melakukan dua “gelombang” serangan di lokasi Hamas di Jalur Gaza sebagai tanggapan atas empat roket yang ditembakkan dari wilayah itu ke arah Israel. Lapid mengatakan Israel akan terus “merespon dengan cepat dan tegas” setiap serangan dari Gaza.
Tentara Israel mengatakan jet-jet tempur menyerang kompleks bawah tanah yang berisi bahan baku yang digunakan untuk memproduksi roket.
BACA JUGA: Warga Palestina Protes Kunjungan Biden ke Timur TengahSerangan roket, yang terjadi dalam selang waktu beberapa jam, memicu sirene serangan udara di beberapa bagian selatan Israel, tetapi tidak menimbulkan kerusakan atau cedera.
Tidak ada kelompok Palestina yang mengaku bertanggungjawab atas serangan roket itu, tetapi Israel menyalahkan penguasa Hamas di Gaza atas aksi-aksi kekerasan yang berasal dari daerah kantong Palestina itu. [em/jm]