Laporan Sabtu (26/11) menunjukkan bahwa tingkat belanja konsumen Amerika secara online pada "Black Friday" - hari Jumat setelah hari libur thanksgiving di mana peritel memberikan diskon besar-besaran - tahun ini memecahkan rekor, yaitu mencapai $9,1 miliar. Meskipun inflasi tinggi, konsumen memanfaatkan diskon besar-besaran pasca Thanksgiving untuk membeli apa saja mulai dari ponsel pintar hingga mainan.
Laporan dari Adobe Analytics, yang mengukur e-commerce dengan menganalisis transaksi di situs web, mengatakan belanja online naik 2,3% pada Black Friday, karena konsumen menunggu diskon pada Black Friday, meskipun diskon telah dimulai pada awal Oktober.
Adobe Analytics memperkirakan penjualan Black Friday akan naik 1%. Adobe memperkirakan Cyber Monday tahun ini, belanja online pada Senin setelah Thanksgiving, akan kembali menjadi hari belanja online terbesar, dengan pengeluaran $11,2 miliar.
BACA JUGA: Inflasi Tutupi Kegembiraan Belanja 'Black Friday'Konsumen diperkirakan berduyun-duyun ke toko dalam jumlah rekor tahun ini, tetapi Jumat pagi (25/11) jumlah konsumen di dalam toko lebih sedikit dari biasanya karena hujan turun secara sporadis di beberapa bagian Amerika.
Orang-orang Amerika menggunakan ponsel pintar mereka untuk berbelanja. Data dari Adobe menunjukkan bahwa 48% belanja digital pada Black Friday dilakukan melalui ponsel. [ka/em]