Pentagon: AS Tidak Berniat Lakukan Operasi Ofensif di Timur Tengah

  • Associated Press

Sekretaris pers Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder berbicara dalam konferensi pers di kantor Pentagon, di Washington, pada 14 Mei 2024. (Foto: AP/Jacquelyn Martin)

Pentagon, pada Selasa (13/8), mengatakan Amerika Serikat tidak berniat melakukan operasi ofensif meski telah memperkuat pasukannya di Timur Tengah. Pentagon juga mengatakan, fokus utama mereka adalah meredakan ketegangan.

Sekretaris Pers Pentagon, Mayjen Pat Ryder mengatakan, “Kami telah mengerahkan kekuatan tambahan ke kawasan ini untuk memungkinkan kami, seperti yang saya tegaskan, melindungi pasukan kami, tetapi juga untuk mendukung pertahanan Israel, jika Israel diserang.”

“Saya tidak akan berspekulasi atau berhipotesis mengenai kapan dan apakah Iran melancarkan serangan atau salah satu proksi mereka melancarkan serangan. Komentar publik mereka sudah sangat jelas. Jadi kita perlu menanggapinya dengan serius. Namun fokus kami adalah meredakan ketegangan. Berusaha untuk memungkinkan terciptanya gencatan senjata dan mengembalikan para sandera ke rumah mereka.”

BACA JUGA: Iran Tolak Desakan Barat untuk Hentikan Ancaman terhadap Israel

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin telah memerintahkan sebuah kapal selam berpeluru kendali untuk bergerak ke Timur Tengah dan meminta kelompok penyerang, kapal induk USS Abraham Lincoln, untuk berlayar lebih cepat ke wilayah tersebut, karena AS pada Senin mengatakan, pihaknya yakin Iran atau proksinya mungkin melancarkan serangan melawan Israel, secepatnya pada pekan ini.

Langkah tersebut, yang diumumkan oleh Departemen Pertahanan pada Minggu (11/8), terjadi ketika Amerika Serikat dan sekutu-sekutu lainnya, mendorong Israel dan Hamas untuk mencapai perjanjian gencatan senjata yang dapat membantu meredakan ketegangan yang meningkat di kawasan tersebut, setelah pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran, dan seorang komandan senior Hizbullah di Beirut.

Para pejabat tengah mewaspadai serangan balasan oleh Iran dan Hizbullah atas kedua pembunuhan tersebut, dan AS telah meningkatkan kehadirannya di wilayah tersebut. [ab/ns]