Laporan terbaru dari Kementerian Pertahanan AS menunjukkan bahwa perkembangan teknologi nuklir Korea Utara membuatnya semakin dekat pada tujuan menyerang AS.
WASHINGTON —
Perkembangan teknologi nuklir dan misil balistik jarak jauh yang terus dilakukan Korea Selatan akan membuatnya lebih dekat pada tujuan untuk dapat menyerang Amerika Serikat dengan senjata atomik tersebut, menurut laporan Pentagon yang baru kepada Kongres, Kamis (2/5).
Laporan tersebut, versi pertama dari penilaian Pentagon tahunan yang diwajibkan oleh undang-undang, mengatakan misil Taepodong-2 di Pyongyang, yang terus dikembangkan, pada akhirnya dapat mencapai bagian-bagian Amerika Serikat dengan membawa beban nuklir jika dikonfigurasi sebagai misil balistik antar benua.
Korea Utara meluncurkan roket multi-tahap yang mengirim sebuah satelit ke orbitnya pada Desember, sebuah kemajuan yang “sangat berkontribusi” pada perkembangan kemampuan misil balistik jarak jauh negara tersebut, ujar laporan tersebut.
Negara itu juga terus menyempurnakan kemampuan senjata atomnya, termasuk dengan detonasi nuklir pada Februari, dan mampu melakukan “uji coba nuklir tambahan kapan saja,” ujar laporan tersebut.
“Kemajuan-kemajuan dalam sistem pengiriman balistik-misil, bersama dengan perkembangan dalam teknologi nuklir…sesuai dengan tujuan Korea Utara untuk dapat menyerang tanah Amerika,” tulis laporan tersebut.
Dokumen tersebut mengkarakterisasikan Korea Utara sebagai salah satu tantangan keamanan AS terbesar di wilayah ini karena upayanya untuk mengembangkan senjata nuklir dan misil, catatannya dalam menjual teknologi senjata ke negara-negara lain dan keberaniannya untuk “mengambil tindakan provokatif dan destabilisasi.” (Reuters/David Alexander)
Laporan tersebut, versi pertama dari penilaian Pentagon tahunan yang diwajibkan oleh undang-undang, mengatakan misil Taepodong-2 di Pyongyang, yang terus dikembangkan, pada akhirnya dapat mencapai bagian-bagian Amerika Serikat dengan membawa beban nuklir jika dikonfigurasi sebagai misil balistik antar benua.
Korea Utara meluncurkan roket multi-tahap yang mengirim sebuah satelit ke orbitnya pada Desember, sebuah kemajuan yang “sangat berkontribusi” pada perkembangan kemampuan misil balistik jarak jauh negara tersebut, ujar laporan tersebut.
Negara itu juga terus menyempurnakan kemampuan senjata atomnya, termasuk dengan detonasi nuklir pada Februari, dan mampu melakukan “uji coba nuklir tambahan kapan saja,” ujar laporan tersebut.
“Kemajuan-kemajuan dalam sistem pengiriman balistik-misil, bersama dengan perkembangan dalam teknologi nuklir…sesuai dengan tujuan Korea Utara untuk dapat menyerang tanah Amerika,” tulis laporan tersebut.
Dokumen tersebut mengkarakterisasikan Korea Utara sebagai salah satu tantangan keamanan AS terbesar di wilayah ini karena upayanya untuk mengembangkan senjata nuklir dan misil, catatannya dalam menjual teknologi senjata ke negara-negara lain dan keberaniannya untuk “mengambil tindakan provokatif dan destabilisasi.” (Reuters/David Alexander)