Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin yang melakukan lawatan ke negara-negara Teluk pada minggu lalu berharap dirinya dapat tetap bertemua dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, demikian dalam pernyataan dari departemen pertahahan AS Pentagon pada Senin (13/9).
Dalam lawatannya minggu lalu, Austin tidak singgah di Arab Saudi. Austin melakukan lawatan ke kawasan Teluk untuk mengucapkan terima kasih kepada negara negara sekutu AS atas dukungan mereka terhadap Amerika dalam melakukan evakuasi masif di Afghanistan setelah Taliban mengambil alih kekuasaan sejak 15 Agustus lalu.
Austin mengunjungi Qatar, Bahrain, dan Kuwait, namun karena hubungan antara AS dengan Arab Saudi yang semakin dingin sejak Joe Biden menjabat sebagai presiden, rencana untuk singgah di Arab Saudi dalam kunjungan tersebut akhirnya dibatalkan.
BACA JUGA: Ketua DPR AS Prihatin Atas Dugaan Penyiksaan di SaudiJuru bicara Pentagon John Kirby mengatakan bahwa kunjungan di arab Saudi dibatalkan karena terdapat masalah penjadwalan dari pihak Saudi.
Akan tetapi Austin “sudah pasti” bersedia bertemu dengan putra mahkota.
“Ia adalah Menhan untuk urusan Arab Saudi dan kami memiliki kemitraan pertahanan yang kuat dengan Arab Saudi… Kami sepenuhnya yakin akan ada kesempatan untuk menjadwal ulang kunjungan ini. Ini hanya merupakn kunjungan yang tertunda, dan tidak dibatalkan untuk selamanya,” kata Kirby.
Ketika berkampanye untuk menjadi presiden, Joe Biden berjanji akan membuat para pemimpin Saudi “membayar” atas peran mereka dalam pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi yang tinggal di AS.
BACA JUGA: Menlu dan Menhan AS di Qatar Bahas AfghanistanSetelah jadi presiden, Biden mengungkap sebuah laporan intelijen ke publik yang memperoleh temuan bahwa putra mahkota Arab Saudi, yang juga dikenal sebagai MBS, memerintahkan pembunuhan Khashoggi pada 2018.
Khashoggi adalah kontributor untuk surat kabar Washington Post. Ia sengaja diumpan untuk datang ke konsulat Saudi di Istanbul pada peristiwa tersebut.
Namun sejauh ini pemerintah AS tidak menjatuhkan sanksi terhadap putra mahkota untuk menghindari sebuah konflik terbuka dengan negara yang kaya akan minyak tersebut. (jm/mg/rs)