Departemen Pertahanan Amerika mengumumkan bahwa serangan seksual yang terjadi antara sesama anggota angkatan bersenjata Amerika tahun lalu tercatat 14.900 kali.
Ini merupakan penurunan dari 20.300 kali serangan seksual pada tahun 2014, kata pernyataan yang dikeluarkan Pentagon. Tapi para pejabat mengatakan usaha untuk mengakhiri konflik seksual dalam kalangan militer itu “masih jauh dari selesai.”
“Kami tidak menganggap penurunan ini sebagai sukses,” kata Elise van Winkle, asisten pembantu menteri pertahanan, karena “serangan seksual sama sekali tidak bisa dibenarkan.”
Kata lebih dari separuh korban serangan seksual yang melaporkan kejadian itu, mereka mendapat reaksi negatif atau bahkan pembalasan dari pihak atasan. Pejabat mengatakan, dalam dua pertiga kejadian yang dilaporkan, komandan-komandan pasukan punya cukup bukti untuk mengambil tindakan disipliner.
Karena serangan seksual dalam angkatan bersenjata jarang dilaporkan, Pentagon menggunakan survei-survei tanpa nama untuk menyelidiki tingkat kejahatan itu, dan menanyai lebih dari 150,000 anggota angkatan bersenjata guna menyusun laporan itu. [ii]