Delapan anggota militer AS di Suriah terluka dalam serangan drone yang dilancarkan oleh militan yang didukung Iran pekan lalu, kata sekretaris pers Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder pada Selasa (13/8).
Pernyataan tersebut menandai pertama kalinya Pentagon menyalahkan proksi Iran atas serangan yang berlangsung pada Jumat (9/8) lalu.
“Kami menilai serangan itu dilakukan oleh milisi yang didukung Iran, namun kami masih menyelidiki lebih jauh,” kata Ryder saat menjawab pertanyaan VOA dalam pengarahan di Pentagon.
Ryder mengatakan kepada wartawan, bahwa para anggota militer telah dirawat karena menghirup asap dan mengalami cedera otak traumatis. Tiga di antara mereka yang terluka telah kembali bertugas, tambahnya.
BACA JUGA: Pangkalan Militer AS di Irak Diserang, 5 Personel TerlukaSebelumnya, militer AS mengatakan beberapa personel Amerika dan koalisi terluka dalam serangan drone pada Jumat malam, di Zona Pendaratan Rumalyn di Suriah timur, namun menekankan bahwa “tidak ada satu pun cedera yang mengancam jiwa.”
Amerika Serikat memiliki sekitar 900 tentara di Suriah dan 2.500 tentara di negara tetangganya, Irak, untuk memberi nasihat dan membantu pasukan lokal yang berupaya mencegah kebangkitan kelompok teror ISIS di wilayah tersebut.
Serangan pesawat tak berawak di Suriah, menandai kedua kalinya personel militer AS di Timur Tengah terluka dalam serangan pada bulan ini. Lima warga AS terluka dalam serangan roket terhadap pangkalan udara al-Asad pada 5 Agustus di Irak, dan tiga orang diangkut ke Pusat Medis Regional Landstuhl, di Jerman untuk menjalani perawatan lebih lanjut, menurut wakil sekretaris pers Pentagon, Sabrina Singh.
Milisi yang didukung Iran telah melancarkan puluhan serangan terhadap pasukan AS di wilayah tersebut sejak Israel memulai kampanye militernya di Gaza sebagai tanggapan atas serangan teror mematikan Hamas pada 7 Oktober. [ab/ns]