Pentagon Tolak Rencana NATO untuk Sediakan Jet Tempur Bagi Ukraina

  • Associated Press

Pesawat tempur jenis MiG-29 milik Angkatan Udara Polandia menembakkan suar dalam aksi pertunjukan pada event Radom Air Show, di Bandara Radom, Polandia, pada 24 Agustus 2013. (Foto: Reuters/Kacper Pempel)

Pentagon, pada Rabu (9/3), menolak rencana apapun untuk menyediakan pesawat jet tempur MiG bagi Ukraina, bahkan melalui peran negara kedua sekali pun, dan menyebut hal itu sebagai usaha yang “berisiko tinggi” yang tidak akan secara signifikan mengubah efektifitas Angkatan Udara Ukraina.

Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan kepada wartawan bahwa Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Llyod Austin telah berbicara dengan mitranya dari Polandia, dan menyampaikan penilaian Amerika atas rencana pemberian jet tersebut. Ia mengatakan Amerika sedang mengupayakan opsi lain untuk memberikan kebutuhan militer lain yang lebih kritis ke Ukraina, seperti sistem pertahanan udara dan anti-tank.

BACA JUGA: Seruan Meningkat agar Barat Terapkan Zona Larangan Terbang di Ukraina

Juru bicara Pentagon John Kirby. (Foto: AP/Manuel Balce Ceneta)

Sebelumnya Polandia telah menyampaikan kesiapannya menyerahkan pesawat MiG-29 pada NATO, yang kemudian dapat dikirim ke Ukraina.

Tetapi Kirby mengatakan intelijen Amerika menyimpulkan langkah itu dapat dianggap sebagai eskalasi dan memicu reaksi Rusia “yang signifikan.”

Pernyataan Kirby ini menegaskan pernyataannya sehari sebelumnya yang menolak tawaran Polandia memberikan pesawat jet tempur kepada Amerika untuk dialihkan pada Ukraina.

Kirby mengatakan tiap-tiap negara anggota NATO dapat mengambil keputusan sendiri tentang bantuan apa yang akan diberikan kepada Ukraina, tetapi patut dipertanyakan apakah ada yang mau memberikan pesawat tempur tanpa dukungan Amerika.

BACA JUGA: Polandia Siap Serahkan Sejumlah Jet Tempur ke AS untuk Digunakan oleh Militer Ukraina

Pentagon juga mengatakan bahwa dua baterai pertahanan udara Patriot milik Angkatan Darat Amerika telah dipindahkan dari Jerman ke Polandia sebagai langkah pencegahan defensif.

Ia menambahkan bahwa keputusan itu diambil oleh Menteri Pertahanan Llyod Austin setelah berkonsultasi dengan pemerintah Polandia, yang meminta penempatan Patriot tersebut. [em/jm]