Pentagon mengatakan pada Selasa (25/6) bahwa AS terus bekerja sama dengan badan-badan dan mitra internasional untuk “memfasilitasi aliran bantuan ke Gaza” dan memastikan bantuan tersebut sampai ke “orang-orang yang paling membutuhkan.”
Komentar juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder itu muncul ketika Menteri Pertahanan Lloyd Austin bertemu dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengenai upaya untuk meredakan ketegangan di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon dan meningkatkan lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Komentar itu juga disampaikan ketika para pejabat senior PBB mengatakan kepada Israel bahwa mereka akan menghentikan operasi bantuan di Gaza kecuali ada langkah-langkah mendesak yang diambil untuk lebih melindungi pekerja kemanusiaan.
BACA JUGA: Gaza Terancam Bencana Kelaparan, Pengiriman Bantuan Semakin SulitUltimatum tersebut adalah yang terbaru dari serangkaian langkah PBB yang menuntut Israel berbuat lebih banyak untuk melindungi operasi bantuan dari serangan pasukannya dan untuk mengekang meningkatnya pelanggaran hukum yang menghambat gerak pekerja kemanusiaan.
Berbicara kepada wartawan dalam jumpa pers di Pentagon, Ryder mengatakan “tidak ada rencana” bagi AS untuk menempatkan “pasukan militer di Gaza” jika PBB menghentikan operasinya.
Namun dia mengatakan AS akan “terus bekerja sama dengan organisasi-organisasi kemanusiaan melalui Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) dan mitra-mitra regional lainnya untuk memastikan bahwa kita dapat menemukan cara untuk menyalurkan bantuan tersebut kepada orang-orang yang paling membutuhkan.”
“Intinya adalah kami akan siap membantu menyalurkan bantuan ke sana,” pungkas Ryder. [lt/jm]