Penutupan Sebagian Besar Internet di Iran Masuki Hari ke-6

Penutupan besar-besaran internet di Iran untuk menekan protes antipemerintah, memasuki hari keenam, 22 November 2019. (Foto: ilustrasi).

Penutupan besar-besaran internet di Iran yang bertujuan untuk menekan protes antipemerintah telah memasuki hari keenam. Level akses ke internet meningkat sedikit sementara pihak berwenang menyatakan membuka kembali saluran internet di beberapa kawasan.

Dalam serangkaian cuitan hari Kamis, kelompok pemantau internet yang berbasis di London, NetBlocks, mengemukakan, penutupan internet yang nyaris total oleh Iran mulai melonggar setelah 113 jam. Tingkat konektivitas nasional naik dari lima persen menjadi 10 persen, dan kemudian menjadi 15 persen pada Jumat pagi waktu setempat. Konektivitas merosot menjadi sekitar lima persen Sabtu malam dan sebagian besar masih pada tingkat itu hingga Kamis sore.

Kantor berita pemerintah Iran melaporkan bahwa pihak berwenang secara bertahap memulihkan akses internet di beberapa kawasan, termasuk di provinsi bagian selatan, Hormozgan, di mana pelabuhan penting Bandar Abbas berlokasi.

Sebelumnya, sewaktu berbicara kepada wartawan di Teheran, sekretaris Dewan Siber Tertinggi Iran Abolhassan Firouzabadi mengatakan, badan negara itu akan membuat keputusan Kamis malam mengenai apakah akan mengakhiri penutupan internet yang telah berlangsung lima hari. Penutupan itu semakin merusak ekonomi Iran yang telah melemah akibat sanksi-sanksi AS. Firouzabadi menyatakan berharap penutupan itu akan berakhir dalam “dua hari mendatang.”

Pihak berwenang Iran memberlakukan penutupan itu untuk menghentikan aktivitas oposisi dalam berkomunikasi dan mengunggah foto-foto mengenai protes di berbagai penjuru negara itu yang terjadi Jumat lalu. Unjuk rasa itu merupakan tanggapan atas langkah mendadak pemerintah untuk menaikkan 50 persen harga bensin yang disubsidi.

Presiden AS Donald Trump mencuit bahwa Iran telah menjadi “sangat tidak stabil” sampai-sampai pemerintahnya menutup akses internet dalam upaya mencegah orang-orang membicarakan tentang “kekerasan yang sangat besar” di negara itu.

“Mereka menginginkan NOL transparansi, mengira dunia tidak akan mengetahui kematian dan tragedi yang disebabkan oleh Rezim Iran!” lanjut Trump.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyusul dengan mencuit imbauan, dalam bahasa Farsi dan Inggris, agar rakyat Iran mengirim gambar dan informasi mengenai penindakan keras pemerintah terhadap unjuk rasa kepada pemerintahan Trump.

Protes-protes telah menyebar ke lebih dari 50 kota di Iran hingga Sabtu lalu, berdasarkan foto-foto yang diterima dari Iran dan diverifikasi oleh VOA. [uh/lt]