Sebagian kegiatan pemerintah Amerika Serikat ditutup hingga setidaknya hari Kamis (27/12) dan kemungkinan ini akan berlangsung berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu. Presiden Donald Trump pekan lalu menolak suatu rancangan undang-undang anggaran sementara yang tidak memasukkan dana bagi pembangunan tembok di sepanjang perbatasan Amerika-Meksiko.
Untuk keempat kalinya dalam lima tahun belakangan ini, Kongres Amerika dan Gedung Putih tidak dapat bersepakat mengenai jumlah uang yang harus dikeluarkan pemerintah federal untuk tujuan-tujuannya, yang menyebabkan pendanaan berakhir, serta layanan dan kegiatan yang nonesensial dihentikan.
Rabu lalu, penutupan kegiatan (shutdown) itu tampaknya tidak akan terjadi karena Senat yang dipimpin fraksi Republik dengan suara bulat meloloskan suatu rancangan undang-undang anggaran sementara.
Gedung Putih pada mulanya mengisyaratkan dukungan bagi legislasi tersebut, yang akan meningkatkan dana keamanan perbatasan secara keseluruhan tetapi tidak menyisihkan dana untuk pembangunan tembok. Tetapi Presiden Trump kemudian menolaknya, dan meminta 5 miliar dolar untuk membangun tembok.
Your browser doesn’t support HTML5
Presiden Trump mengatakan, “Negara kita yang hebat ini harus memiliki keamanan di perbatasan, dengan tembok atau bilah-bilah pagar atau apapun sebutan yang Anda inginkan.”
DPR Amerika yang dikuasai fraksi Republik telah menyetujui suatu rancangan undang-undang anggaran yang memuat dana pembangunan tembok, tetapi legislasi ini tidak mendapat cukup banyak suara agar lolos di Senat, di mana fraksi Demokrat menentangnya dengan keras.
Senator Chuck Schumer, pemimpin Demokrat di Senat, mengemukakan, “Ini tidak akan pernah lolos di Senat. Tidak hari ini, tidak pekan depan, tidak juga tahun depan. Jadi Mr. Presiden, Presiden Trump: Kalau Anda ingin membuka kegiatan pemerintah, Anda harus meninggalkan tembok. Sesederhana itu.”
Sementara itu sebagian besar legislator dari fraksi Republik bersatu mendukung tuntutan Trump. Termasuk di antaranya pemimpin mayoritas di Senat, Senator Mitch McConnell.
McConnell mengemukakan, “Orang akan berpikir bahwa mengamankan tanah air kita, mengontrol perbatasan kita dan melindungi rakyat Amerika, akan menjadi prioritas bipartisan, suatu tugas inti dari setiap pemerintah negara manapun.”
Fraksi Demokrat bersedia mendukung dana pembangunan tembok awal tahun ini, tetapi dengan imbalan perlindungan bagi imigran gelap yang dibawa ke Amerika sewaktu mereka masih anak-anak, suatu kesepakatan yang kemudian ditinggalkan Trump. Pada tahun 2013, Senat meloloskan legislasi bipartisan yang secara dramatis meningkatkan dana keamanan perbatasan sebagai bagian dari perombakan undang-undang imigrasi Amerika secara komprehensif.
Pada Januari 2013, mantan Senator John McCain dari fraksi Republik mengemukakan, “Kita tidak dapat terus menjadi suatu bangsa yang dibayangi oleh 11 juta orang penduduk imigran gelap.”
BACA JUGA: Pemerintah Federal Amerika Sebagian Mulai Tidak BeroperasiAkan tetapi DPR yang dipimpin fraksi Republik menolak untuk mempertimbangkan legislasi tersebut. Sekarang Trump menuntut pembiayaan bagi pembangunan tembok sementara sejauh ini tidak menawarkan apapun yang diinginkan Demokrat sebagai imbalan. Pada hari Minggu, para pejabat Gedung Putih mengisyaratkan hal itu mungkin berubah.
Sebagaimana dikemukakan Mick Mulvaney, kepala staf Gedung Putih mendatang dalam acara ABC This Week. “Namun Presiden telah menerangkannya dengan jelas, bahwa ia bersedia membahas solusi imigrasi yang lebih luas.”
Sepanjang kampanyenya pada tahun 2016, Trump yang ketika itu menjadi kandidat calon presiden berulang kali berjanji bahwa Meksiko akan membayar biaya pembangunan tembok perbatasan. Sekarang, Gedung Putih menyatakan Meksiko akan menyumbang secara tidak langsung, sebagai dampak keuntungan ekonominya dari Amerika, berkat perjanjian perdagangan bebas yang dirundingkan kembali antara Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko. [ab/uh]