Badan Urusan Kesehatan Hewan Sedunia mengatakan penyakit kuku dan mulut yang mematikan telah menyebar ke peternakan lain di ibukota Pyongyang, Korea Utara.
Dalam email kepada VOA hari Rabu (26/3), organisasi itu mengatakan sedikitnya enam ekor babi dimusnahkan setelah wabah penyakit di desa Sunan 16 Januari lalu.
Meski perbedaan waktu antara wabah pertama dan kedua hanya satu minggu, informasi semacam itu jarang diumumkan kepada publik oleh pemerintah Korea Utara. Belum diketahui apakah wabah penyakit ini sudah diatasi atau menyebar ke lebih banyak peternakan di Korea Utara.
Juan Lubroth – Kepala Urusan Kesehatan Hewan di FAO mengatakan tim-nya baru saja kembali setelah berkunjung ke Pyongyang dan kini sedang menganalisa temuannya. Korea Utara bulan lalu meminta dukungan organisasi itu untuk mengatasi penyakit tersebut.
Meskipun penyakit kuku dan mulut tidak menimbulkan dampak pada manusia, tetapi penyakit ini sangat menular dan dapat memusnahkan seluruh ternak di peternakan yang terjangkit. Dampak penyakit ini bisa sangat besar di daerah seperti Korea Utara, di mana terjadi kelaparan dan kelangkaan pangan yang kronis.
Meski perbedaan waktu antara wabah pertama dan kedua hanya satu minggu, informasi semacam itu jarang diumumkan kepada publik oleh pemerintah Korea Utara. Belum diketahui apakah wabah penyakit ini sudah diatasi atau menyebar ke lebih banyak peternakan di Korea Utara.
Juan Lubroth – Kepala Urusan Kesehatan Hewan di FAO mengatakan tim-nya baru saja kembali setelah berkunjung ke Pyongyang dan kini sedang menganalisa temuannya. Korea Utara bulan lalu meminta dukungan organisasi itu untuk mengatasi penyakit tersebut.
Meskipun penyakit kuku dan mulut tidak menimbulkan dampak pada manusia, tetapi penyakit ini sangat menular dan dapat memusnahkan seluruh ternak di peternakan yang terjangkit. Dampak penyakit ini bisa sangat besar di daerah seperti Korea Utara, di mana terjadi kelaparan dan kelangkaan pangan yang kronis.