Seorang mantan polisi yang hari Senin membajak sebuah bus wisata di ibukota Filipina, telah membebaskan delapan dari 25 sandera yang ditahan.
Setelah hampir tujuh jam, 17 sandera tersisa di dalam bus, yang diparkir di seberang beberapa jalur jalan dekat sebuah taman di Manila.
Pria yang diidentifikasi sebagai mantan Inspektur Senior Rolando Mendoza pertama membebaskan dua perempuan, kemudian seorang perempuan dan tiga anak, seorang pria tua Tiongkok dan seorang warga Filipina dalam kurun waktu beberapa jam.
Pihak berwenang mengatakan dua lagi warga Filipina disandera, bersama sejumlah turis dari Hong Kong.
Polisi sedang bernegosiasi dengan Mendoza, yang bersenjatakan senapan serbu. Ia meletakkan sebuah tanda tulisan tangan di jendela bus bertuliskan “media, sekarang," tetapi belum ada media yang diijinkan mendekati bus.
Petugas mengantarkan makanan kepada para sandera. Mendoza juga meminta dan menerima bahan bakar agar AC di bus tetap berjalan.
Mendoza dipecat dari kesatuan polisi Metro Manila tahun 2008 dengan tuduhan pemerasan dan pelecehan. Ia meminta kepolisian setempat membersihkan namanya dan memulihkan kedudukannya.