Penyelenggara Olimpiade, Senin (29/7) mengonfirmasi bahwa akreditasi beberapa wartawan diputuskan dicabut, setelah kantor berita negara Rusia, TASS, mengumumkan bahwa sejumlah wartawannya tidak lagi diperbolehkan meliput Olimpiade Paris.
TASS mengungkapkan pada Minggu (28/7) bahwa pencabutan akreditasi untuk wartawan dan fotografer, yang sangat penting untuk peliputan Olimpiade, sangat mengejutkan. Terlebih lagi, mereka sudah tiba di Prancis, mendapatkan izin, serta menghadiri upacara pembukaan dan beberapa acara lainnya.
"Saya bisa mengonfirmasi bahwa beberapa wartawan yang sudah terakreditasi telah menerima keputusan dari otoritas terkait untuk mencabut akreditasi mereka," kata juru bicara Olimpiade Paris 2024, Anne Descamps, kepada wartawan.
"Sebagai Panitia Penyelenggara Paris 2024, kami melaksanakan keputusan tersebut tanpa mengetahui alasan di baliknya, yang belum disampaikan kepada kami," tambahnya.
Descamps mengatakan dia tidak tahu berapa banyak wartawan yang terkena dampak pencabutan tersebut.
Kementerian Dalam Negeri enggan memberikan komentar ketika dihubungi oleh AFP.
TASS mengatakan panitia penyelenggara Olimpiade Paris mencabut akreditasi empat jurnalisnya.
Tim Rusia dilarang meliput Olimpiade Paris sebagai dampak dari invasi Moskow ke Ukraina, yang kini memasuki tahun ketiga.
Hanya 15 atlet Rusia yang diizinkan ikut serta dan dikategorikan sebagai atlet netral untuk berlaga di Olimpiade, dan mereka tidak menghadiri upacara pembukaan.
Rusia merespons dengan kritis terhadap upacara pembukaan. Juru bicara kementerian luar negeri Maria Zakharova menyebutnya sebagai "kegagalan besar".
Mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev menyebut upacara pembukaan Olimpiade tersebut sebagai "tontonan yang menjijikkan" dan "pertunjukan yang aneh". [ah/es]